Mohon tunggu...
Ratna DwiWulansari
Ratna DwiWulansari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Membaca Buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wawasan Kebhinekaan Global PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang: Guru Masa Depan Harus Mampu Mendidik Siswa yang Berkebhinekaan

13 Januari 2024   22:09 Diperbarui: 13 Januari 2024   22:15 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Topik 3- Damai dengan Diri dengan merefleksikan diri, mengingatkan diri sendiri bahwa setiap diri punya identitas, dan identitas kita yang unik tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain.

 

Pada topik ketiga mahasiswa PPG Prajabatan diberikan materi yang sangat menarik, yaitu tentang berdamai dengan diri sendiri. Mengapa sih kita harus berdamai dengan diri sendiri? Hal ini dikarenakan oleh semua kejahatan atau kebencian bermula dari ketidakmampuan manusia mengendalikan hawa nafsu dirinya sendiri. Kebencian itu bisa dikikis dengan adanya rasa cinta, kasih sayang, welas asih, rasa damai, dan bersedia saling mengenal juga menghargai, hidup berdampingan tanpa melihat adanya perbedaan agama, suku, ras, dan golongan. Semua ini bisa dilakukan dengan memulainya dari diri sendiri.

Berdamai dengan diri sendiri juga bisa menumbuhkan rasa menerima segala yang ada dalam diri. Mulai dari bentuk fisik, warna kulit, cara berpikir, yang terkadang tanpa sadar kita melihat standar baik dari opini orang lain saja. Misalnya seperti wanita yang cantik di Indonesia adalah ia yang memiliki kulit yang putih, sehingga membuat sebagian orang berlomba-lomba untuk memutihkan kulitnya. Padahal di belahan dunia lain justru ingin memiliki kulit coklat seperti kebanyakan masyarakat Indonesia.

Ketika rasa menerima diri yang lemah tumbuh karena standar orang lain juga bisa membuat seseorang menjadi menyembunyikan identitas dirinya yang sebenarnya. Jika diteruskan bisa menyebabkan sampai menipu dengan status baru agar bisa dianggap dalam masyarakat. Misalnya adalah seorang anak dari keluarga sederhana yang mengaku berasal dari keluarga kaya agar bisa mendapatkan perhatian lebih dari teman-temannya. Memang pada awalnya terasa menyenangkan, akan tetapi lama-kelamaan akan menyiksa dirinya sendiri.

Oleh sebab itu sikap berdamai dengan diri sendiri merupakan sikap yang harus dimiliki oleh semua orang. Daripada meningkatkan diri karena standar orang lain, lebih baik meningkatkan diri karena ingin meningkatkan kompetensi diri kita di hari kemarin. Selain upaya memantaskan diri secara fisik, lebih baik lagi memantaskan diri dengan lebih memantaskan inner beauty kita. Sehingga bisa memunculkan potensi diri yang lebih baik lagi dan bisa menjadi pribadi yang unik dan berprestasi dengan caranya sendiri.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Topik 4- Sekolah Bhinneka memberikan contoh praktis bagaimana menerapkan nilai-nilai toleransi di sekolah atau kelas dalam bentuk program kebhinekaan 

 

            Pada topik empat, mahasiswa PPG Prajabatan yang mengikuti Diklat Wawasan kebangsaan mendapatkan materi terkait "Sekolahku Bhinneka". Sama dengan topik-topik sebelumnya mahasiswa tidak diberikan materi secara teori melainkan dimulai dari pertanyaan pemantik yang diberikan oleh fasilitator dari dosen yang ditunjuk untuk mengampu diklat. Dari pertanyaan refleksi selalu terdapat hikmah yang dapat dipetik dan memberikan pelajaran akan apa yang sudah dibahas dari refleksi diri melalui pengalaman terutama pengalaman terkait keanekaragaman dalam sekolah yang menjadi tempat mahasiswa PPG menjalankan PPL. Setelah pertanyaan pemantik dan refleksi diri terdapat games dari topik 4 ini dimana kami diminta bermain peran akan tantangan heterogenitas. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok bermain peran sesuai dengan panduan yang ada pada materi dengan permasalahan dan tema yang berbeda- beda namun intinya sama, yaitu tentang keberagaman dan toleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun