Mohon tunggu...
Ratna DwiWulansari
Ratna DwiWulansari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Membaca Buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wawasan Kebhinekaan Global PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang: Guru Masa Depan Harus Mampu Mendidik Siswa yang Berkebhinekaan

13 Januari 2024   22:09 Diperbarui: 13 Januari 2024   22:15 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Kamis, 11 Januari 2024 telah berlangsung diklat Wawasan Kebhinekaan Global atau yang disingkat dengan WKG di ikuti oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Pendidikan IPA 08. Kegiatan WKG ini didampingi oleh Sulur, S.Pd, M.Si, MTD., dan  Dr.rer.nat.Safwatun Nida, M.Pd,. Kegiatan WKG di kelas IPA 08 diikuti 27 Mahasiswa dan membahas 5 topik mengenai kebhinekaan global.

Kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar para mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 tahun 2023 yang akan menjadi guru profesional dapat meningkatkan pemahaman serta menumbuhkan sikap toleran pada guru dan tenaga kependidikan serta menjadikan mahasiswa PPG Prajabatan kedepannya sebagai  guru dan tenaga kependidikan (GTK) sebagai agen promosi toleransi kebhinekaan. Dari kegiatan tersebut diharapkan mahasiswa menambah akan pemahaman keberagaman budaya, melatih pemahaman kebhinekaan serta menjadi output kedepannya sebagai guru atau kepala sekolah yang mempromosikan kebhinekaan di lingkungan sekolah.

Kegiatan tersebut terbagi menjadi beberapa kegiatan yang dapat dilihat dari topik materinya. Diantara topik dari materi dan kegiatannya dapat dipahami sebagai berikut:

Topik 1- Memahami kebhinekaan global melalui interaksi dengan warga dari negara lain. 

Kebhinekaan global merupakan keberagaman budaya, adat istiadat, ras, dan agama yang terdapat diseluruh dunia. Kebhinekaan global adalah toleransi terhadap perbedaan dan merupakan salah satu elemen penting dalam etika berkomunikasi di dunia internasional. Hal tersebut patut untuk dijaga dan dipertahankan karena menjadi bagian dari wawasan kebangsaan. Sehingga diharapkan para pelaku di dalamnya mampu menjaga dan mempertahankannya dengan cara saling toleransi antar individu. Setiap negara memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas dari warga negaranya, oleh karena itu setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda sehingga tercipta keberagaman di dunia. Keberagaman tersebut merupakan sebuah rahmat yang harus disyukuri dan dirawat agar tetap terjaga keberlangsungannya.

Dalam memahami konsep kebhinekaan global, kita harus memiliki sikap toleransi dan menghargai terhadap perbedaan yang ada. Kebhinekaan global memberikan dampak positif berupa bertambahnya wawasan tentang keberagaman yang terdapat di dunia dan menambah jaringan dengan warga dari negara lain melalui interaksi yang terjalin dengan warga negara lain. Dalam menumbuhkan rasa kebhinekaan global kegiatan yang kami lakukan dalam diklat WKG (Wawasan Kebhinekaan Global) adalah melakukan interaksi dengan warga dari negara lain menggunakan sosial media dari berbagai aplikasi dengan memberikan 3 pertanyaan utama, yaitu 1) apa pendapatmu tentang warga negara asing, 2) bagaimana jika terdapat warga negara asing yang berkunjung ke negaramu, 3) bagaimana kehidupan dari warga negara asing yang memiliki budaya, ras, dan agama yang berbeda dari negaramu tinggal di negaramu. Dari ketiga pertanyaan akan didapatkan poin penting terkait penerapan kebhinekaan global menurut sudut pandang warga dari negara lain. Sehingga melalui interaksi tersebut dapat menambah wawasan tentang respon dari warga negara lain dalam menerapkan kebhinekaan global dengan kedatangan orang asing dari negara lain yang memiliki kebudayaan, ras, dan agama yang berbeda dari mayoritas warga negara tersebut. Semakin luas jaringan yang kita miliki dengan warga dari negara lain, maka semakin luas juga wawasan yang kita dapatkan tentang kebhinekaan yang ada di dunia.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Topik 2-Kebhinekaan Indonesia menjelaskan lebih jauh tentang keragaman Indonesia sebagai sebuah karunia dari sang pencipta

Pada topik 2 ini mahasiswa PPG Prajabatan mendapatkan materi Kebhinekaan Indonesia dimana di awal pembelajaran kami diberikan pertanyaan pemantik  "Apakah Anda berasal dari keluarga yang beragam sukunya? Jika ya, bagaimana keragaman itu bisa bersatu dalam harmoni?" Lalu salah satu teman kami menceritakan keberagaman dalam keluarganya yakni keberagaman agama dan ras. Namun adanya keberagaman tersebut justru menumbuhkan jiwa saling toleransi, saling menghargai dan memperkuat kerukunan antar anggota keluarga. Perbedaan atau keberagaman dalam suatu keluarga merupakan sesuatu yang wajar begitu juga keberagaman yang terjadi dalam suatu negara. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.499 pulau yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa.

Keberagaman yang ada memberikan warna baru dalam masyarakat. Masyarakat yang terdiri atas berbagai macam ras, suku dan agama akan menjadikan masyarakat tersebut rukun dan saling menghargai. Namun, apabila salah satu suku merasa berkuasa daripada suku atau ras yang lain maka bisa jadi terjadi peperangan bahkan konflik yang merugikan. Oleh karena itu, dalam diklat ini kami diberikan kesempatan untuk bermain peran. Satu kelas dibagi menjadi dua kelompok yang berperan sebagai Suku Wowo dan Suku Wiwi. Suku Wiwi adalah suku asli yang mendiami suatu tempat dengan sifat yang lemah lembut dan halus dalam bertutur kata. Sedangkan Suku Wowo adalah suku pendatang yang memiliki sifat keras, tutur kata yang sedikit kasar dan terkesan blak-blakan. Dalam kesempatan ini, kami diminta untuk berperan melakukan aktivitas sehari-hari dalam masyarakat yang terdiri atas Suku Wowo dan Suku Wiwi. Memang terlihat kontras perbedaan dari kedua suku tersebut, namun dalam prakteknya ketika kedua suku saling menghargai dan menghormati dengan suku lain maka perbedaan yang ada justru meningkatkan toleransi pada masyarakat. Begitupun sebaliknya, apabila kedua suku tersebut tidak saling menghormati maka bisa saja terjadi konflik antar suku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun