Perkamen untuk Dr. Hans

Apa kabar kamu, 

Adakah kesalahpahaman akan terurai, akankah semesta berpihak kepadaku saat aku meminta pertemuan denganmu. Kamu dimana sekian waktu.  Apakah belantara kota menyembunyikanmu. 

Ada kalanya jalan cerita berjalan tak sesuai harapan, bahkan sampai semesta menutup daun pintu. Aku bisa apa, rasa kita biarlah menjadi perkamen lusuh, tak terbaca dan membatu. 

Dalam satu waktu ada kalanya rindu berkunjung, tak mau beranjak hingga senja tiba di pucuk pucuk pinus. Kalau begitu apa yang bisa kulakukan selain menelangkupkan tangan saat rindu riuh gemuruh bertandang. 

Kamu baik baiklah disana, sampai hujan menenggelamkan rasaku. 

Mendung ke 23 di Januari