Pagi a kakak, tante, om, Â pakdhe budhe. Piye kabare to. Â Genap 7 bulan saya tidak berpergian ataupun liburan ke luar kota. Pandemi Covid 19 telah menjungkir balikan kebiasan kebiasaan saya. Saya biasa nya mengambil waktu khusus 3 bulan sekali untuk liburan ke luar kota bareng suami dan anak anak selain liburan weekJ end tipis tipis. Yaah sekedar untuk melepas lelah dan stress selama bekerja ataupun untuk membangun chemistri dengan keluarga.Â
Selama pandemi ini saya bertahan untuk disiplin tidak melakukan perjalanan luar kota sama sekali. Saya memiliki asma alergi, jadi tau diri banget kapasitas kesehatan saya jika harus head to head dengan covid 19. Hanya bisa berharap pandemi segera usai atau vaksin segera di suntikkan masal.Â
Namun semakin kesini pandemi makin tak nampak ujungnya, sementara sudah sebulan ini saya merasakan jenuh dan stres kerja yang luar biasa. Saya jadi sering banget sakit kepala,sesak nafas dan kelelahan. Suami menyarankan untuk kami pergi refreshing ke luar kota  yang jelas saya tolak mentah mentah idenya. Tapi ketika kondisiku tak kunjung membaik akhir nya saya mulai berpikir untuk melakukan liburan.Â
Saya mulai baca baca referensi gimana caranya liburan aman selama pandemi ini. Pilihan saya jatuh ke staycation. Di awal pandemi saya dapat tawaran promo dari Atria Hotel Malang dengan membeli vocher Rp. 500.000,00 dapat vocher senilai Rp. 1.000.000,00. Menggiurkan bukan, saya mikir nya mau saya gunakan setelah pandemi. Tapi seperti nya saya harus menggunakannya lebih cepat. Saya segera kontak petugas hotel untuk mencari tau tentang penerapan protokol kesehatan di Hotel Atria.
Setelah saya rasa cukup aman, saya pun booking ke petugas hotel, dua kamar connecting door. Rate harga permalam tanggal 3 oktober 2020 adalah Rp. 500.000,00, so saya tak perlu menambah uang lagi. sudah cukup dengan voucher saya. Kalau dihitung hitung sama dengan pesen 1 kamar free 1 kamar, waaow lumayaaan.Â
Sabtu jam 3 sore kami sampai di Hotel Atria Malang setelah perjalanan dari Kota Madiun, langsung disambut door keeper yang meminta saya dan keluarga cuci tangan. Oh ya wastafel nya sudah memakai sistem injak pedal, jadi tangan tak perlu kontak lagi. Setelah itu cek suhu dengan thermo gun. Semua reseptionis memakai faceshild dan masker. Saya diminta mengisi form kesehatan untuk keperluan tracccing jika diperlukan.
Rasa lelah setelah perjalanan membuat saya dan keluarga buru buru ingin segera masuk kamar. Begitu membuka kunci kamar, anak anak langsung melompat ke tempat tidur yang bersih, empuk dan nyaman. Interiornya menarik, hiasan dinding di atas tempat tidur sekaligus berfungsi sebagai lampu di malam hari.Â
