Di era millenial sekarang, memang banyak seorang wanita yang berkiprah dalam dunia pekerjaan. Baik di sekolah, di kantor, di rumah sakit, ataupun dunia pekerjaan lainnya. Baik bagi yang berpendidikan menengah atas atau berpendidikan tinggi sekalipun. Namun, islam memang tak pernah melarang kaum perempuan untuk bekerja. Selagi wanita pekerja itu dapat mengatur kewajibannya sebagai hak seorang istri, dan ibu bagi anaknya, maka itu tidak dilarang.
Namun, bagaimana permasalahannya jika wanita yang berpendidikan tinggi hanya menjadi seorang ibu rumah tangga? Apa itu salah?
Jawabannya, itu tidak salah sama sekali pada dasarnya wanita itu memang dituntut untuk memiliki pengetahuan dan ilmu yang luas. Untuk apa? Untuk mendidik anak-anaknya kelak saat ia sudah menikah, dan seorang wanita itu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak.
Mungkin di antara kita pasti sering mendengar kalimat ini, "Percuma ya sekolah tinggi, ujung-ujungnya masuk dapur juga." Kita sebagai wanita, tidak perlu minder dengan hal ini. Pada dasarnya, wanita itu memang harus cerdas, karena ia akan melahirkan generasi pertama dan anak-anak yang cerdas nantinya. Dengan pendidikan yang tinggi, tidak salah jika kita memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan rumah tangga nanti.
Menjadi seorang ibu rumah tangga itu, merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Tidak ada yang sia-sia, karena ia mendedikasikan waktunya hanya untuk anak-anak dan suaminya. Di samping itu, menjadi ibu rumah tangga pun merupakan pekerjaan yang tak bisa dikalahkan dengan dunia pekerjaan di luar. Karena peran dan kehadirannya sangat berharga bagi mereka.
Pekerjaan ibu rumah tangga pun termasuk pilihan yang harus dihormati, karena seorang wanita akan menyerahkan seluruh jiwa dan raganya hanya untuk keluarga. Seluruh waktunya, ia korbankan untuk mendidik anak-anaknya. Ia tak mengenal lelah dan lapar, baginya anak-anak dan keluarga merupakan paling utama.
Wanita berpendidikan tinggi itu bukan hanya untuk mencari pekerjaan atau berkarir, melainkan wanita itu dituntut untuk mendidik anaknya.
Wanita berpendidikan juga bukan untuk menyaingi kaum lelaki, tetapi mempersiapkan bekalnya di masa nanti. Ada beberapa keistimewaan tersendiri bagi seorang perempuan berpendidikan tinggi yang menjadi ibu rumah tangga, di antaranya:
1. Menjadi wanita yang selalu dirindukan
Dengan memilih menjadi seorang ibu rumah tangga, maka kedekatan anak dengan seorang ibu akan lebih intens. Ia akan menyerahkan semua waktu dan tenaganya untuk anak-anak, dan seorang anak akan merasakan kenyamanan pada sang ibu. Begitu pun dengan suami, ia juga akan merasa nyaman, apabila wanitanya menjadi seorang ibu rumah tangga. Karena ia sudah menjadi pahlawan dan akan selalu dirindukan oleh keluarganya.