Mohon tunggu...
Budi Hermawan
Budi Hermawan Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler

Traveler yang menyukai senja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selain Mahal, Transplantasi Rambut Ternyata Juga Berisiko

8 Februari 2021   11:03 Diperbarui: 8 Februari 2021   11:10 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Unsplash

Perawatan Tanpa Prosedur Bedah

Tahu risikonya membuat saya mundur teratur, batal menjalani transplantasi rambut. Rasanya kok lebih baik melakukan perawatan yang tidak memerlukan prosedur bedah seperti itu.

Beruntungnya saya menemukan Sozomen. Setelah saya konsultasi dengan dokter secara online, saya diberikan resep yang pas. Katanya sih kerontokan rambut yang saya alami mudah diatasi, karena hanya masalah hormon saja. Transplantasi rambut hanya diperlukan apabila pasien telah mengalami kebotakan permanen.

Enggak secepat transplantasi rambut sih. Tapi hasilnya sama saja kok menurut saya. Teman-teman banyak yang komentar soal rambut saya, dalam beberapa bulan memang rambut saya terlihat labat dan kulit kepala lebih tak terlihat. Jadi setidaknya usaha saya sukses ya. Ternyata gak perlu sampai transplantasi rambut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun