Mohon tunggu...
Ratna Dee
Ratna Dee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Jejak Cahaya di Langit Senja (Bab 2)

15 September 2024   08:26 Diperbarui: 15 September 2024   12:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Design Pribadi By Canva

Bab 2: Pertemuan Tak Terduga

Arif dan Siti melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat yang tinggi. Mereka telah menempuh jarak yang cukup jauh dari Desa Harapan dan kini berada di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi. Lembah ini terkenal dengan keindahan alamnya, namun juga menyimpan banyak misteri.

Suatu pagi, saat mereka sedang beristirahat di tepi sungai, mereka melihat seorang pria tua yang tampak kebingungan. Pria itu mengenakan jubah panjang dan membawa tongkat kayu yang tampak usang. Arif dan Siti segera mendekatinya untuk menawarkan bantuan.

"Selamat pagi, Pak. Apakah Anda membutuhkan bantuan?" tanya Arif dengan sopan.

Pria tua itu menatap mereka dengan mata yang penuh kebijaksanaan dan berkata, "Terima kasih, anak muda. Aku sedang mencari jalan menuju Kuil Cahaya, tetapi sepertinya aku tersesat."

Arif dan Siti saling berpandangan dengan penuh keheranan. Kuil Cahaya adalah salah satu tujuan utama mereka, dan mereka merasa bahwa pertemuan ini bukanlah kebetulan.

"Kami juga sedang mencari Kuil Cahaya," kata Siti. "Mungkin kita bisa pergi bersama-sama."

Pria tua itu tersenyum dan memperkenalkan dirinya sebagai Pak Rahman, seorang penjaga kuil yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjaga pengetahuan kuno. Ia bercerita bahwa Kuil Cahaya adalah tempat suci yang menyimpan banyak rahasia dan kebijaksanaan.

Selama perjalanan, Pak Rahman menceritakan banyak kisah tentang Kuil Cahaya dan para pencari cahaya sebelumnya. Ia juga memberikan petunjuk tambahan yang membantu Arif dan Siti memahami lebih dalam tentang buku tua yang mereka bawa.

"Setiap pencari cahaya memiliki perjalanan yang unik," kata Pak Rahman. "Cahaya yang kalian cari bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang menemukan kedamaian dalam diri kalian sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun