foto dari Kementerian Agama Kabupaten Sumba Timur.
Assalamualaikum sahabat kompasiana...
Orangtua mememiliki peran yang utama dalam pendidikan putra putrinya. Sebanyak 60% pendidikan karakter itu ada di rumah dengan peran Orangtua sebagai pokoknya. Lalu seperti apa peran yang dijalankan oleh orangtua? Orangtua menjadikan dirinya sebagai real model atau contoh bagi anak-anaknya. Khususnya ibu, yang menjadi Al-Walud yang melahirkan generasi. Allah menjelaskannya dalam surat An-Nisa ayat 9 yang berbunyi :
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Terjemahan
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.
Konsep salafush shaleh menjadi titik pendidikan generasi. Kenapa konsep ini sangat penting dalam membersamai anak-anak? Karena konsep yang Nabi jalankan adalah sempurna untuk dijadikan teladan, karena Nabi adalah teladan yang akhlaknya adalah Al Qur'an. Bagaimana bisa kita menolak Al Qur'an ketika itu adalah pedoman yang akan membersamai perjalanan hidup umat manusia.
Titik pendidikan generasi dimulai dari dari :
1. Ketakwaan ayah yang menjadi pokok sehingga menjadi modal anak untuk mencapai ketakwaan.
2. Bertindaklah yang benar dan kejujuran sebagai modal untuk mendidik.
Ketika ketakwaan sudah hadir di dalam rumah, maka apa yang terjadi?