Pagi tadi saya menemukan sebuah status Facebook yang kebetulan  lewat di beranda saya. Status yang menuai pro-kontra tersebut sudah di sukai oleh lebih dari 2000 pengguna dan di telah di bagikan lebih dari 500 kali. Lebih kurang isi status tentang menitipkan orang tua ke panti jompo. Ragam komentar saya temukan. Ada yang bahkan memaki si empunya status dan malah melenceng kemana-mana.Â
Kalau dilihat, kasus anak menitipkan orang tuanya ke panti jompo atau tidak mau merawatnya, secara sekilas memang nampak kurang ajar dan durhaka. Tapi masalahnya tidak sesimpel itu, karena terkait hubungan antara orang tua dan anak sudah pasti dilatar belakangi perlakuan dan pendidikan orang tua kepada anak di masa lalu yang pada akhirnya membentuk karakter anak. Dan tentu yang paling utama terkait hidayah Allah kepada sang anak.
**
Ada banyak cerita yang saya dapatkan di sebuah forum Trauma Cleansing. Trauma cleansing merupakan pembersihan trauma di masa lalu yang tidak kita sadari yang akhirnya berdampak pada kehidupan di masa sekarang atau di masa depan.Â
Salah satu cerita yang saya temukan di forum tersebut adalah ada sebuah keluarga yang memiliki 2 anak perempuan yang beranjak dewasa.Â
Setelah ibu mereka meninggal, mereka berdua memilih pergi ke kota dan meninggalkan ayah mereka yang sudah mulai sepuh dan sakit-sakitan.Â
Seluruh keluarga dan  warga di kampung mencibir mereka tanpa tahu alasan mereka enggan mengurus dan merawat ayah mereka.Â
Ternyata saat dilakukan pembersihan trauma masa lalu mereka bercerita bahwa saat mereka masih kecil mereka mendapat pelecehan seksual dari seseorang yang kebetulan mereka panggil 'Ayah'. Nauzubillah, miris bukan?
Ada lagi cerita seorang perempuan karir yang sudah berkeluarga dan ibunya yang sudah sakit-sakit an tingal bersama mereka.Â
Dalam kesehariannya si ibu memakai kursi roda karena sudah tidak sanggup berjalan normal, si ibu juga di fasilitasi seorang perawat yang mengurus si ibu.Â
Perempuan ini bercerita dia amat menyayangi ibunya, tapi dia tidak bisa mengontrol lisan dan emosinya saat berhadapan dengan si ibu.Â