Mohon tunggu...
ratizulkifli
ratizulkifli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiwa UPI kampus di Purwakarta. hobi saya memasak dan mendengarkan music

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hidupkan Budaya Lewat Patung Bale Kaulinan di Museum Indung Rahayu Purwakarta

18 Desember 2024   15:51 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:02 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pintu masuk  kedalam Museum Indung Rahayu

Purwakarta - Museum Indung Rahayu, sebuah destinasi budaya di pusat kota, terus memikat masyarakat dengan koleksi unik yang memperlihatkan kekayaan budaya Sunda. Salah satu daya tarik utamanya adalah Bale Kaulinan, ruang pamer yang memperkenalkan tradisi permainan anak-anak Sunda kepada generasi baru.

Di dalam museum, pengunjung dapat menikmati replika permainan tradisional seperti engklek, gobak sodor dan boy-boyan. Selain itu, terdapat patung-patung anak-anak yang sedang bermain permainan tersebut. Patung-patung ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga edukatif karena dilengkapi dengan informasi tentang aturan, sejarah dan nilai kebersamaan yang terkait.

"Kami bertekad melestarikan budaya leluhur bagi generasi muda. Bale Kaulinan hadir untuk memperkenalkan nilai kebersamaan dan kreativitas melalui permainan tradisional.",kata Yayan Maulana, pengelola Museum Indung Rahayu, Selasa (10/12/2024).

Museum Indung Rahayu, destinasi edukasi unggulan Purwakarta, semakin memperkaya daya tariknya dengan Bale Kaulinan. Museum ini menggabungkan sejarah, seni dan edukasi untuk semua kalangan. Museum Indung Rahayu terus mengembangkan program pelestarian budaya. Bale Kaulinan menegaskan komitmen ini dan memperkaya pilihan wisata budaya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Patung enggrang di Museum Indung Rahayu
Patung enggrang di Museum Indung Rahayu

Salah satu patung yang paling menarik adalah anak laki-laki yang berdiri di atas enggrang, wajahnya tegang dalam konsentrasi. Adegan ini merefleksikan kehidupan masa lalu yang kini tergerus teknologi modern.

"Museum Indung Rahayu tidak hanya menjadi tempat untuk menyimpan sejarah, tetapi juga menjembatani generasi muda dengan akar budayanya. Kami ingin mereka tidak hanya tahu, tetapi juga mencintai warisan budaya ini.", ujar Yayan Maulana, Selasa (10/12/2024).

Bale Kaulinan di Museum Indung Rahayu menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya dapat hidup berdampingan dengan kemajuan zaman. Dengan mengunjungi tempat ini, kita tidak hanya mengenal permainan tradisional, tetapi juga belajar menghargai kearifan lokal yang menjadi identitas bangsa.

Museum Indung Rahayu beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Dengan tiket masuk ramah kantong seharga Rp5.000, pengunjung dapat menikmati pengalaman wisata sekaligus memperoleh pengetahuan berharga tentang budaya lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun