MEMBANDINGKAN PILPRES JOKOWI-PRABOWO DAN OBAMA-McCAIN
Iseng-iseng membuka buku lama, ternyata menemukan gegap gempita yang masih berhubungan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden kemarin. Bedanya satu di Amerika Serikat dan yang satunya di Indonesia. Buku ini bernarasi mengenai pemilihan Presiden Amerika Serikat antara Barack Obama versus McCain.
Pemilihan calon presiden Amerika Serikat sempat menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia. Walaupun pemilihan calon presiden masih berada di tingkat internal partai, tetapi cukup menyita perhatian dunia. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari imej Amerika Serikat yang terkenal sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan dunia. Pengaruh Amerika Serikat bisa dilihat langsung ataupun tidak langsung, baik yang berupa ideologi maupun intervensi secara langsung di negara-negara yang mendapatkan pengaruhnya.
Seperti yang kita ketahui beberapa tahun ke belakang, hampir setiap hari di media cetak ataupun elektronik kita disuguhkan berita pemilihan calon presiden Amerika Serikat, baik di kubu Partai Demokrat maupun kubu Partai Republk. Buku ini menghadirkan pengetahuan yang lebih bagi kita sebab kita dipandu untuk lebih mengetahui seluk-beluk calon presiden Amerika Serikat, dari dua kbu besar di tataran perpolitikan Amerika Serikat, yaitu Demokrat dan Republik.
Akan tetapi, yang paling menarik perhatian masyarakat adalah pemilihan presiden dari kbu Partai Demokrat. Dari kbu Partai Demokrat terdapat dua nama besar yang ikut meramaikan bursa pencalonan presiden Amerika Serikat, yaitu Barack Hussein Obama Jr. dan Hillary Rodham Clinton. Keduanya jika dilihat secara kasat mata memiliki daya tarik yang berbeda. Masyarakat sering berandai-andai jika yang terpilih menjadi presiden Amerika Serikat adalah Barack Obama maka aka nada “rekor” baru yang tercipta, yaitu Amerika Serikat akan memiliki presiden keturunan kulit hitam pertama. “Rekor” baru pun akan tercipta jika Hillary Clinton yang menjadi presiden, ia akan menjadi presiden wanita pertama Amerika Serikat. Dalam buku ini dipaparkan siapa mereka dan bagaimana sepak terjang merekadi arena politik Amerika Serikat.
Dalam bagian 1 dan 2 buku ini, yang dominan diceritakan adalah Barack Obama. Barack Obama merupakan tipikal cerdas yang menjadi idola baru kaum muda AMerika Serikat. Barrack Obama merupakan senator negara bagian Illionis. Ia dilahirkan di Hawaii, 4 Agustus 1961. Menurut beberpa sumber, Barack Obama menghabiskan masa kecilnya di Jakarta, Indonesia. Nama Barack Obama sebelumnya asing bagi telinga masyarakat, tetapi mendadak ia begitu terkenal berkat kemampuan yang dimiliki, terlebih lagi sejak maju menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Barack Obama memiliki darah keturunan Kenya dari ayahnya yang seorang muslim. Kita tidak perlu heran mengapa ada nama “Hussein” di tengah Barack Obama. Jika Barack Obama terpilih maka seluruh dunia mengharapakan yang lebih baik, terutama dengan dunia Islam. Dapat diprediksikan bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan Dunia Islam, setidaknya tidak terlalu kaku. Pertimbangan lain, yaitu pengalaman Barack Obama sewaktu tinggal di Indonesia juga ikut berpengaruh pada pandangannya tentang toleransi di Indonesia dan pandanganya tentang Islam pun dimungkinkan akan berbeda dari pendahulunya.
Hadirnya Barack Obama diharapkan menghadirkan sesuatu yang lebih dahsyat dari sekadar menawarkan kebijakan baru, yaitu sebuah kondisi Amerika yang dimana tidak terdapat polarisasi atas dasar pemisahan identitas ras, kelas, serta politik partisan. Obama juga diharapkan membuat kebijakan luar negeri yang lebih terbuka terhadap kemauan dan kepentingan bangsa lain (hlm. 21). Reputasi Barack Obama juga cukup baik karena bisa menjembatani antara hitam-putih, miskin-kaya. Bahkan, Demokrat-Republik.
Akan tetapi, jalan untuk menjadi orang nomor satu di Amerika tidaklah mudah bagi Barack Obama sebab banyak hal yang akan merintanginya. Misalnya, isu rasial yang menghadang. Tidak dapat dipungkiri bahwa Barack Obama merupakan warga kulit hitam di Amerika. Muncul anggapan, adalah “dosa” sekaligus kesalahan besar bila seorang berkulit hitam menjadi Presiden Amerika (hlm. 28).
Hadirnya Hillary Clinton membuat persaingan di kubu Demokrat menjadi lebih kempetitif dan menyita perhatian dunia. Hillary lahir di Chicago, 27 Oktober 1947 dan merupakan putrid seorang imigran Inggris. Hillary pada 3 Januari 2001 terpilih menjadi senator junior New York, sejak saat itu, karier politiknya terus melejit. Walaupun banyakan yang menyangsikan kemampuan Hillary Clinton karena masih dalam bayang-bayang suaminya Bill Clinton. Seperti kita ketahui bahwa Bill Clinton sempat dijuluki Presiden Amerika pertama yang berkulit hitam. Hal tersebut tidak lepas dari hubungan baik antara warga kulit hitam dan Bill Clinton. Sebenarnya jika menilik dari kemampuannya, Hillary Clinton juga tidak disangsikan lagi sebab pengalamannya pun banyak. Dalam buku ini banyak disajikan sisi lain yang belum banyak kita tahu tentang Hillary. Misalnya, Hillary aktif dalam kegiatan yang peduli terhadap dunia anak sejak 1969 dan dia adalah seorang pengacara.
Melalui perjuangan cukp a lot dan ketat, akhirnya para pendukung Partai Demokrat lebih memilih Barack Obama sebagai calon presiden Amerika Serikat. Barack Obama dikabarkan memperoleh 2.122 suara, sedangkan Hillary Clinton memperoleh 1.925 suara. Suara minimal untuk maju menjadi calon presiden adalah 2.118 suara, dengan begitu berarti Barack Obama yang berhak menjadi calon presiden dari kubu Demokrat., dan selanjutnya akan menghadapi McCain dari Partai Republik.
Rivalitas Obama dan McCain akan benar-benar diuji pada pemilihan selanjutnya untuk menentukan siapa yang layak menjadi orang nomor satu di Amerika. McCain dilahirkan pada 29 Agustus 1936. McCain maju menjadi calon dari Partai Republik setelah mengalahkan Mike Huckabee. McCain mendapat dukungan besar dari kaum konservatif, keluarga militer, dan Bush. McCain merupakan veteran perang Vietnam dan berasal dari keluarga militer pula.
Dalam menghadapi Obama, McCain juga mengalami banyak kendala. Diantaranya, McCain terhadang isu skandal cinta dan seks dengan teman dekatnya Vicki Iseman. Akan tetapi, banyak kalangan yang menyangsikan isu tersebut. Adanya isu tersebut uniknya malah menjadikan dukungan pada McCain semakin banyak karena McCain dikenal sebagai orang yang tidak neko-neko.
Antara McCain dan Obama memiliki cara pandang yang berbeda. Misalnya, cara pandang mereka tentang perang Irak. Jika Obama berpendapat dan berjanji akan menarik pasuka Amerika dari Irak dalam tenggat waktu paling lama 16 bulan masa pemerintahannya. McCain justru berpendapat lain, yaitu tetap mempertahankan pasukan Amerika di Irak, sebagai wujud keputusannya mendukung invasi atas Irak. Perbedaan-perbedaan yang lain secara lebih jelas dapat And abaca di buku ini.
Walaupun kita sudah tahu bahwa, Barack Obama-lah yang keluar sebagai pemenang, dan berhak menjadi Presiden Amerika Serikat. Setidaknya kita bisa membandingkan bagaimana jalannya pemilihan presiden Amerika Serikat dan Indonesia. Yang terpenting bukanlah siapa yang menang, namun hal yang paling penting adalah membangun kemajuan bangsa secara bersama-sama, baik dari kubu pemenang ataupun yang kalah hendaknya satu tujuan untuk membangun bangsa.
Judul Buku: Barack Obama vs McCain, Duel Politik yang Sangat Menentukan Perubahan Nasib Amerika dan Dunia
Penulis: Achmad Munif
Penerbit: Narasi, Yogyakarta
Cetakan: Pertama, 2008
Hlm.: 104 halaman.
ratino_arkananta@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H