Dalam dunia yang semakin penuh tekanan dan perubahan, kita sering lupa untuk berhenti sejenak dan merenungkan hal-hal terpenting dalam hidup. Peristiwa Isra Mikraj, kisah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha, adalah pengingat abadi tentang keutamaan nilai-nilai spiritual yang relevan di segala zaman. Kisah ini bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga sumber pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan modern.
Berikut beberapa refleksi penting dari Isra Mikraj yang dapat kita jadikan panduan:
1. Menjaga Hubungan dengan Allah di Tengah Kesibukan Dunia
Isra Mikraj adalah pengingat penting tentang hubungan vertikal, yaitu hubungan manusia dengan Allah Swt. Dalam surat Al-Isra (17:1), Allah mengisahkan perjalanan ini sebagai bukti kekuasaan-Nya:
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Dalam dunia modern yang penuh kesibukan pekerjaan dan serbuan teknologi, menjaga waktu untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta sering kali terpinggirkan. Namun, perintah salat yang diterima Nabi Muhammad saw. dalam Isra Mikraj mengajarkan kita bahwa hubungan spiritual harus menjadi prioritas. Salat adalah bentuk komunikasi langsung yang menguatkan jiwa di tengah kesibukan duniawi.
Sebagai contoh, di tengah tekanan kerja yang berat, meluangkan waktu lima kali sehari untuk salat dapat menjadi oase. Hal itu bisa menjadi penenang pikiran sekaligus peringatan bagi kita akan tujuan hidup lebih besar.
2. Menghadapi Tantangan dengan Keimanan
Isra Mikraj bukanlah perjalanan yang mudah dipercaya oleh masyarakat di zaman Nabi Muhammad saw. Bahkan, banyak kaum mencemooh beliau karena menganggap perjalanan ini tidak masuk akal. Namun, Nabi Muhammad saw. tetap teguh pada kebenaran.
Ini adalah pelajaran penting bagi kita dalam menghadapi tantangan dan skeptisisme di era modern. Setiap langkah besar dalam hidup; entah itu inovasi, perubahan karier, atau keputusan pribadi, sering kali dihadapkan pada keraguan dan kritik. Namun, dengan keyakinan dan keimanan, kita dapat menghadapi segala rintangan.