Mohon tunggu...
Ratih Pratiwi Laras
Ratih Pratiwi Laras Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan saya bangga! Saya cinta Indonesia. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Abu Gunung Kelud Sampai ke Sukabumi-Jawa Barat

15 Februari 2014   05:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13924487891203799733

Gunung Kelud yang dikabarkan meletus hari Kamis malam kemarin menyisakan duka bagi para korban bencana yang mengharuskan tujuh puluhan ribu orang mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman, yang berada di radius 10-15 meter dari daerah letusan.

Dilaporkan ada tiga orang yang meninggal atas bencana ini, sehingga warga betul-betul disarankan untuk tidak mendekati daerah yang sudah dicap tidak aman, cukup ada di zona aman tadi.

Mulai banyak bantuan dari pemerintah berupa masker untuk melindungi warga dari ISPA mengingat abu vulkanik bertebaran di mana-mana sehingga ditakutkan terhirup dan masuk ke dalam paru-paru karena akan sangat membahayakan apabila sudah berlebihan. Juga makanan, termasuk disediakannya dapur umum bagi siapa saja yang ingin memasak di sana, termasuk para relawan yang ingin membagikan makanan yang dimasak beramai-ramai. Walaupun banyak di antara mereka yang membawa makanan jadi seperti nasi bungkus dan sejenisnya.

Nah, ternyata abu tebal yang menyebar ke kota-kota sekitar Gunung Kelud/Kediri juga sampai ke Jawa Tengah bahkan Jawa Barat. Salah satunya ke Kota Sukabumi yang padahal jaraknya begitu jauh dari daerah letusan. Walaupun tidak setebal di sana.

Terlihat abu putih menempel di jok motor yang sedang diparkir, juga di mobil-mobil. Begitulah info yang didapat dari beberapa orang warga di Sukabumi, termasuk motor saya sendiri yang terkena tempelan abu vulkanik Gunung Kelud tersebut.

Sudah mulai ada imbauan juga kepada pengendara motor yang berkegiatan di luar agar mengenakan masker penutup mulut dan hidung agar abu tidak terhirup, seperti yang saya dapat dari salah satu akun publik Sukabumi di twitter.

Ke mana lagi abu vulkanik ini sampai? Ke kota Anda jugakah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun