Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menarik, Pusat Literatur Kota Yogyakarta Jadi Ruang Publik

6 April 2015   08:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_407952" align="aligncenter" width="600" caption="salah satu fasilitas layanan wi-fi berbentuk shelter, berada di depan gedung Perpustakaan Kota Yogyakarta (Sumber:Ratih Purnamasari)"][/caption]

Jika menghabiskan waktu di perpustakaan selalu identik dengan kebiasaan pelajar atau mahasiswa saja maka kali ini saya akan memberikan gambaran yang berbeda tentang Perpustakaan Kota Jogja yang terletak di Jalan Jend.Sudirman. Setiap hari saya selalu menghabiskan waktu di perpustakaan tersebut, bahkan di hari libur seperti Minggu misalnya, saya lebih suka bersantai di tempat ini. Perpustakaan Kota Yogyakarta memang tetap melayani kunjungan tamu setiap hari, kecuali hari Senin layanan akan buka pukul 15.30 sore.

Layanan yang diberikan Perpustakaan Yogyakarta tidak terbatas pada kelengkapan literatur dan koran-koran saja, ada banyak fasilitas yang disediakan disana. Fasilitas menarik bagi penggila informasi di mesin “pencari” seperti saya tentu senang dengan wi-fi gratis yang ditawarkan. Sadar akan peluang menarik minat warga ke perpustakaan melalui wi-fi gratis, maka pengelola Perpustakaan Yogyakarta menambah fasilitas lain seperti gazebo dan shelter wi-fi. Pengelola juga menyediakan fasilitas tambahan untuk listrik gratis dan fasilitas pengisi daya baterai laptop.

Seringkali saya perhatikan, perpustakaan ini dikunjungi macam-macam profesi dan usia. Dari beragam usia dan profesi ini, suatu kali saya sempat dibuat geli melihat sekumpulan anak SD yang mengunjungi perpustakaan kala itu. Mereka terlihat serius membicarakan sesuatu sebelum memasuki perpustakaan, hingga salah satu dari mereka memutuskan untuk masuk ke dalam gedung. Tidak lama berselang, rombongan anak SD ini keluar sambil membawa beberapa buku, seperti ensiklopedi, terdengar dari percakapannya mereka sedang ada tugas dari sekolah jadi disarankan mencari literatur di perpustakaan Yogyakarta.

Lansekap dan desain perpustakaan Kota Yogyakarta memang terlihat sangat homey dan nyaman digunakan selama berjam-jam. Kenyamanan ini membuat saya betah berlama-lama, saya biasa datang pukul 9.30 pagi, pulang kadang sore atau menjelang maghrib. Selain memanfaatkan wi-fi gratis saya juga suka dengan beberapa koleksi buku fiksinya.  Jadi selain menikmati wi-fi gratis yang diganti secara berkala setiap tiga jam, saya juga bisa cukup puas hanya dengan baca buku saja.

Layanan Perpustakaan Jogja dimulai dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 00.00 malam. Tapi pukul 20.00-00.00 malam pengelola perpustakaan hanya melayani layanan untuk wi-fi saja dan menghentikan layanan peminjaman buku. Aturan ini juga tidak jadi masalah, jika merasa suntuk di kos-an maka saya mengisi waktu di perpustakaan kota.

Saat ini di Kota Yogyakarta ada empat perpustakaan yang cukup lengkap, baik yang disediakan pemerintah maupun pihak kampus seperti perpustakaan pusat Universitas Gadjah Mada. Perpustakaan pusat UGM juga melayani kunjungan berbagai mahasiswa dari kampus berbeda asalkan menunjukkan kartu identitas dan kartu perpustakaan bersama.

Banyak kemudahan yang ditawarkan perpustakaan pusat UGM, ada koleksi literatur untuk budaya Amerika dan Eropa, jurnal ilmiah, kumpulan tesis dan buku-buku akademik tersedia dalam jumlah cukup banyak. Layanan perpustakaan pusat UGM dimulai dari pukul 08.00-20.00, dan selama Anda berada di perpustakaan ini, pengelola perpustakaan berupaya melakukan pelayanan terbaik bagi pengunjung.

Pernah charger laptop saya ketinggalan di salah satu gazebo, dan baru menyadarinya di malam hari, 30 menit sebelum perpustakaan tutup pukul 20.00. Awalnya saya sempat putus asa, berfikiran kalau charger laptop saya sudah hilang, ternyata saat dilaporkan di pengelola perpustakaan charger itu masih ada. Barang-barang lain seperti dompet, kartu mahasiswa, kunci motor sering ketinggalan di perpus ini, sampai pengelola perpustakaan menyediakan lemari khusus yang menyimpan barang-barang mahasiswa yang ketinggalan.

Warga kota dapat apa?

Baik langsung dan tidak langsung kehadiran perpustakaan kota dan perpustakaan kampus yang terbuka untuk umum sangat menunjang kebutuhan informasi terkini warga kota. Selain sebagai sumber pengetahuan, dampak nyata kehadiran perpustakaan di era digital dan informasi seperti ini, lambat laun disadari sebagai bentuk pelayanan publik. Pelayanan publik di Jogja kini tidak hanya mengurusi urusan administrasi penduduk saja seperti pembuatan KTP, pembayaran pajak dan pembuatan sim kendaraan misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun