Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam yang Bersaksi

15 Oktober 2013   02:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemericik air menemani dengungan kesombongan malam Tarikan nafas membuncah dalam buaian mimpi segumpal kelelahan menyeret diri menikmati malam... Jiwa yang lain terkapar di sudut malam sama, menikmati mimpi yang tak pernah nyata Menanti hidup yang tak pernah berpihak Dirampas kepongahan nafsu, membutakan... Harapan betah menari-nari dalam hidup Menawarkan janji bagaikan racun miskin penawar Tak pernah lelah menjerat yang lengah Tragedi hidup adalah penegasan hukum rimba... Malam menuntun melihat lebih jelas Ketika cahaya mulai menyesatkan Mimpi yang menjadi racun, dan cahaya yang mulai bungkam... Hanya satu tempat kembali untuk jiwa yang tercabik mimpi dan sesatnya cahaya Rabbi Yang Maha Pengasih, Yang menggenggam sebelah tanganmu Kehidupan sesungguhnya akan menyapa esok hari, bersama damai yang ditebar adzan subuh menyudahi mimpi, bersimpuh, bertasbih menyambut rahmat Illahi... *** ilustrasi:  indonesianbuddhistsociety.files.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun