Mohon tunggu...
Ratih Saraswati
Ratih Saraswati Mohon Tunggu... -

Jurnalistik Atma Jaya Yogyakarta 2012

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tradisional vs Jurnalisme Online

3 Maret 2016   13:42 Diperbarui: 4 Maret 2016   10:14 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun pada dasarnya potensi ini mirip dengan ‘surat pembaca’ di media cetak. Media online membuat kombinasi ini dengan berbagai pilihan dan kecepatan yang dapat digunakan dengan fitur-fitur baru. Faktanya, respon dan interaksi pengguna adalah elemen kunci pada situs berita online dan memungkinkan pada perubahan budaya danj urnalisme. Intinya, setiap jurnalisme online memastikan bahwa setiap berita menawarkan kemungkinan interaktif.

2.      Personalisasi atau lebih tepatnya individualisasi.

Elemen kunci kedua adalah fitur yang berhubungan dengan penonton: personalisasi. Personalisasi terkait dengan tidak adanya batasan antara ruang publik dengan ruang privat terutama di media. Teknologi internet tidak hanya memungkinkan untuk berinteraksi yang cepat antara wartawan, organisasi dan pengguna, tetapi antara individu pengguna dan wartawan. 

Artinya, menempatkan produk jurnalistik untuk memenuhi kebutuhan individu. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, menawarkan pilihan bagi pengguna yang unik untuk dunia media. Salah satu pilihan ketika melihat situs berita online adalah menyediakan hyperlink kesumber yang diluar arsip, dikelompokkan kontennya dan dikelompokkan semua jenis konsumen terkait layanan pada situs web mereka. cara ini memudahkan untuk mengarsipkan semua materi yang ada secara online dan memungkinkan setiap pengguna untuk mencari dan menelusuri secara gratis dan setiap saat. Dengan kata lain ini adalah ‘pull’ konten. 

Cara kedua adalah ‘push’ adalah pengiriman konten, yang berarti meminta pengguna untuk menyusun daftar apa yang dia ingin baca dan dengar dan kemudian akan dikirimkan konten yang diinginkan pengguna secara otomatis pada waktu tertentu atau diatur sebelumnya pada layar komputer sesuai keinginan pengguna. Faktanya, produk berita online dapat memberikan apa yang pengguna inginkan dan terus menambah preferensi dan fitur serta layanan yang menarik bagi pengguna. Tidak ada batasan waktu dan jumlah halaman untuk personalisasi bagi pengguna(push) dan wartawan (tarik).

3.      Konvergensi.

Konvergensi tidak terlalu banyak menyediakan fitur untuk pengguna namun lebih untuk wartawan. Konvergensi di dalam konteks jurnalisme online vs jurnalisme tradisional adalah membaurnya bentuk media tradisional (bergerak) gambar, teks, suara menjadi satu berita yang diceritakan secara online. Sebuah cerita dengan gambar, menawarkan link kesebuah rekaman video, kutipan dari wawancara dan link kecerita dan latar belakang terkait topik terkait. Ini menggambarkan bahwa jurnalis online bersaing dengan jurnalis televisi.

Kesimpulan

Net menawarkan penonton memungkinkan untuk melampaui wartawan dalam pencarian informasi untuk mencari informasi yang disajikan dana khirnya sampai kemereka. Terlepas dari apakah anggota pengguna benar-benar melakukannya atau ingin melakukannya, ini adalah realitas ketika berhadapan dengan jurnalisme dan berita di internet. 

Berkaca dari perbedaan antara jurnalisme tradisional dan jurnalisme online yang menawarkan segala macam jasa, orientasi masyarakat, pekembangan online tampaknya bertepatan dengan tren global yaitu jurnalisme masyarakat (Lambeth, 1995). Jurnalisme masyarakat juga dikenal dengan jurnalisme sipil atau jurnalisme pengawas (watchdog journalism) dicirikan sama pada penekanan yang kuat pada interaksi dengan audiens. Kecenderungan menuju jurnalisme sipil dimulai sekitar tahun 1988 dengan berkembangnya kekhawatiran tentang menurunnya standar jurnalistik, terutama di Amerika Serikat (Blumler and Gurevitch, 1995). 

Civic jurnalisme seperti ditandai dengan tiga langkah: merumuskan hubungan antara pers dan orang-orang,  menekankan membangun koneksi dan kontak antara wartawan dan masyarakat dan penonton dianggap sebagai mitra sejajar bukan 'hanya' konsumen, dan akhirnya menekankan fokus pada isu-isu bukan lembaga (summary taken from Dahlgren, 1998).Jurnalisme online lebih berfokus pada masyarakat dan penonton. Partisipasi merupakan bagian dari jurnalisme baru dan internet dan secara khususWorld Wide Web.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun