Mohon tunggu...
Ratih Aditya
Ratih Aditya Mohon Tunggu... -

Penulis saat ini memiliki kesibukan sebagai freelance writer dan aktivitas domestik bersama dua buah hatinya

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kurs Rupiah Menurun Tajam Tertekan Isu Politik

2 Oktober 2014   09:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai tukar Rupiah terdepresiasi tajam pada hari Senin (29/09) karena reaksi pasar terhadap keputusan parlemen yang berakhir pada pemilihan kepala daerah melalui DPR. Pada Jumat (26/09), parlemen sepakat bahwa walikota, bupati dan gubernur akan dipilih oleh DPRD, bukan rakyat. Kritikus mengatakan RUU ini merupakan kemunduran besar bagi demokrasi dan membuat sistem lebih rentan terhadap korupsi. Jumat lalu, para investor sudah mulai menarik saham senilai 119.000.000 USD dari Bursa saham Indonesia.

Menurut Indeks Dollar Bloomberg, nilai kurs rupiah terdepresiasi sejauh 0,87 persen menjadi Rp 12.152/USD [ada pukul 13.00 WIB. Mata uang Indonesia memimpin penurunan di Asia. Sementara itu, dolar AS telah menunjukkan tren penguatan baru-baru ini setelah program Federal Reserve yang membeli obligasi (pelonggaran kuantitatif) dan menaikkan suku bunga dolar Amerika. Data ekonomi AS memberikan sinyal bahwa pemulihan ekonomi AS adalah struktural dan karena itu kestabilan moneter AS mungkin terjadi lebih cepat dari yang diharapkan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan untuk memotong masa kunjungannya ke Jepang untuk membahas RUU baru dengan anggota Mahkamah Konstitusi di Indonesia. Partai Demokrat yang bertanggung jawab karena membiarkan hasil voting lolos dengan walk-out dari sidang paripurna, sehingga melemahkan posisi koalisi partai yang menginginkan pilkada secara langsung. Pada saat sidang paripurna, SBY sendiri sedang berada di Washington. Namun, SBY langsung menyatakan bahwa ia tidak mendukung hasil RUU baru tersebut.
Berbagai organisasi berencana untuk mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi negara karena mereka percaya RUU baru itu bertentangan dengan isi konstitusi.

Sebagai acuan, Kurs Dollar di Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, disingkat JISDOR) dicatat menguat menjadi Rp 12.188/USD pada Rabu (01/10).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun