Mohon tunggu...
ratih puspa
ratih puspa Mohon Tunggu... Bankir - swasta

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadan, Jauhkan dari Provokasi

22 April 2020   06:30 Diperbarui: 22 April 2020   06:36 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi karena Covid-19 ini memang sangat luar biasa dampaknya. Antara lain karena banyak sekali hal normal yang harus dikesampingkan. Hal normal itu antara lain bekerja, sekolah, beribadah di tempat ibadah, bertemu dengan teman dan kolega di caf, makan di restoran. Hal normal lain menjelang bulan suci Ramadan seperti sekarang ini adalah salat tarawih bersama, buka puasa bersama, silaturahmi dan nanti adalah salat Iedul Fitri bersama.

Kini kita harus berjarak dengan semuanya itu demi kesehatan kita sendiri dan orang lain termasuk orang-orang terdekat kita. Kita kini belajar dari rumah, bekerja dari rumah, tidak nongkrong atau makan bersama di restoran. Juga tidak ada salat tarawih dan lainnya. Kita harus menahan diri untuk semuanya itu.

Kondisi ini memang tak mudah terlebih  bagi bangsa kita. Sebagian besar bangsa kita bekerja di sektor informal, dimana pendapatan harian sangat diandalkan untuk mencukupi keluarga.   Hal ini kita bisa temui pada pedagang di pasar, Pemilik toko, penjual sayur dan daging keliling, tukang becak, tukang angkot, pengusaha salon dan cukur rambut, pemilik kafe dan sebagainya. Kondisi ini memang sangat memukul keluarga dengan basis pendapat harian seperti ini.

Pemerintah sudah mengupayakan banyak cara untuk membantu sektor ini agar para keluarga terdampak tidak terlalu berat menangung beban. Tentu saja hal maksimal yang telah dilakukan, tetapi memang tak lepas dari berbagai kekurangan yang tentu terus diperbaiki.

Namun ada saja pihak atau bagian dari masyarakat yang mungkin tidak puas dari berbagai upaya maksimal itu. Mungkin kita ingat beberapa waktu lalu ada gerakan yang mengajak orang-orang yang tidak puas dengan kondisi sekarang ini untuk melakukan kekerasan atau vandalism. Ajakan ini tertulis di dinding-dinging, tiang-tiang listrik dengan pilox. Ini menandakan bahwa ajakan ini serius adanya. Akhirnya kelompok yang menajak berbuat vandalism ini memang dibekuk oleh aparat kepolisian.

Terlepas dari hal itu semua, bulan ini kita menghadapi  bulan suci Ramadan; bulan penuh berkah yang dinanti-nantikan oleh umat muslim. Ramadan yang mungkin punya suasana berbeda dengan Ramadan sebelumnya. 

Di bulan ini mungkin kita bisa memasrahkan diri pada Allah SWT  atas semua hal yang terjadi pada masa-masa sulit ini. Jauhkan dari keinginan provokasi, perlawanan atas penanganan masalah-masalah yang terjadi saat ini sehinggan nantinya kita bisa melampaui masa sulit ini dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun