Di bulan Ramadhan seperti sekarang ini, umat muslim dianjurkan untuk rajin berbuat baik dan berbagi antar sesama. Ketika kita mempunyai kelebihan, mari kita kasihkan kepada orang yang membutuhkan. Baik itu kelebihan dalam harta, makanan, waktu, atau yang lainnya. Poinnya adalah, saling berbagi untuk meringankan beban orang lain yang membutuhkan. Islam mengajarkan kita tentang amal dan bersedekah. Dan di bulan suci ini, bagi yang mampu juga diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Semuanya itu untuk menggiatkan tradisi saling berbagi antar sesama.
Dalam keseharian, mungkin setiap hari kita akan menyaksikan orang yang meminta-minta. Baik itu dengan cara sopan, sampai dengan cara kekerasan. Bisa jadi, mereka melakukan itu karena keterpaksaan, malas bekerja, atau karena faktor yang lain. Terlepas apapun itu motifnya, dibalik aktifitas meminta-minta itu, sisi positifnya adalah bisa meningkatkan rasa kepedulian antar sesama. Bentuk rasa peduli itu adalah, dengan cara memberikan uang, atau makanan yang kita punya kepada orang yang meminta-minta tersebut.
Islam sendiri menganjurkan, agar umat muslim saling berbagi antar sesama, melalui aktifitas saling tolong menolong. Ingat, harta yang kita punya di dunia ini sejatinya milik Allah. Harta itu dititipkan ke kita, melalui gaji yang kita terima setiap bulannya. Nah, apakah harta titipan itu bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya? Seperti dijelaskan dalam QS Al Hadiid ayat 7, “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”
Ayat diatas menegaskan, janganlah kita dikuasai oleh harta. Karena hakikatnya harta itu adalah milik Allah. Itulah kenapa, ketika meninggalpun kita tidak bisa membawa harta. Yang kita bawa adalah amal kebaikan. Karena itulah, sedekahkanlah sebagian hartamu untuk orang lain. Berbagilah kamu terhadap orang yang membutuhkan. Perilaku ini tidak akan membuat kita miskin, tapi justru akan dilimpahkan terus rejeki kita. Kenapa? Karena saling berbagi adalah bagian dari amal kebaikan yang bisa kita lakukan di dunia.
Ingat, berbagi tidak harus selalu dalam bentuk harta lho. Jika kita mempunyai makanan, juga bisa dibagikan kepada orang lain. Apalagi memberi makan untuk berbuka puasa, sangat dianjurkan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibn Majah, dan ad-Darimi, Nabi Muhammad bersabda, “Siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa sedikit pun berkurang bagi orang yang berpuasa tersebut.”
Bagaimana jika tidak mempunyai harta atau makanan untuk berbagi? Masih banyak alternatif lain. Kita juga bisa membagikan sebagian waktu kita, untuk membantu orang lain. Misalnya, Anda punyai kepandaian khusus yang akan bermanfaat jika diajarkan kepada orang lain. Maka luangkanlah waktu Anda, untuk mengajarkan kepandaian tersebut. Ingat, ilmu pengetahuan sejatinya untuk dibagikan, bukan untuk dijual belikan. Mari saling berbagi ilmu pengetahuan, agar kepandaian itu bisa merata ke semua orang. Mari kita saling berbagi, agar hidup kita tidak rugi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H