Mohon tunggu...
ratih purwandaru
ratih purwandaru Mohon Tunggu... -

civic and law uny 2013

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Jalan Menuju "Si Nomor 2" di Kepolisian

19 April 2015   20:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya kepolisian mempunyai si nomor satu yang baru. Dilantiknya Komisaris Jendral  Polisi Badrodin Haiti oleh presiden Joko Widodo pada Jum’at 17 April 2015 yang diberi amanat menjadi Kapolri yang baru memberikan jalan baru pada dunia kepolisian di Indonesia. Sebelum ditunjuknya Komjen  Badrodin Haiti isebagai calon kapolri, komjen BG sudah ditunjuk lebih dulu sebagai calon kapolri tunggal. Namun sepertinya jalan BG untuk menjadi orang nomor satu di kepolisian harus kandas ditengah jalan karena ditetapkannya sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri Periode 2003-2006 oleh KPK sehari sebelum BG menjalani uji kelayakan dan kepatutan oleh anggota Komisi III Bidang Hukum DPR.

Setelah beberapa saat penetapan BG sebagai tersangka, akhirnya  Presiden Jokowi menunjuk Wakapolri saat itu Komjen Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri yang baru. Dilihat dari malangmelintangnya di dunia kepolisian, beliau mempunyai trackrecord yang cukup baik, diantaranya beliau pernah menduduki posisi Kapolda Banten pada 2004-2005, Kapolda Sulteng pada 2006-2008, Kapolda Sumatera Utara pada 2009-2009, Kapolda Jawa Timur periode 2010-2011, dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan 2013-2014.

Setelah lolos dari sidang uji kepatutan dan kelayakan oleh DPR, barulah beliau dapat menempati singgasananya. Tugas baru untuk sang Kapolri sudah menanti diantaranya memberantas aksi terorisme, dan berbagai kejahatan yang sering meresahkan warga seperti perampokan dan aksi pembegalan. Kapolri baru ini juga menegasakan bahwa dia akan membangun sinergi dengan KPK, PPATK dalam upaya pemberantasan korupsi.

Kini polemik pencalonan Kapolri selesai, kini ada pertanyaan yang baru lagi. Siapa yang akan dijadikan Wakapolri menggantikan Komjen Badodin Haiti yang kini sudah naik pangkat menjadi Kapolri. Disebut-sebut bahwa komjen BG lah yang akan ditunjuk sebagai calon wakapolri. Banyak tanggapan miring dengan kabar tersebut. Apalagi kalau bukan terkait dengan status yang pernah disandangnya sebagai tersangka oleh KPK.

Dilihat dari prepektif yang berbeda, apakah BG tidak malu jika dijadikan wakapolri setelah dulu dia pernah dijadikan calon Kapolri? Bukankah itu namanya turun pangkat? Lalu, apakah di tubuh kepolisian sudah tidak ada nama yang bersih yang mampu mengisi jabatan sebagai Wakapolri, sehingga BG harus diajukan lagi untuk tampil sebagai pejabat di tubuh kepolisian? Sepertinya didalam hal ini ada politik yang bermain, pasalnya Badrodin Haiti tidak lama lagi akan pensiun, apakah pengisian jabatan Badrodin Haiti sebagai Kapolri hanya agenda sebelum pensiun dan memuluskan jalan BG untuk mejandi Kapolri nantinya? Jika iya, bukankah ini hanya sebagai ajang istirahat sebentar bagi BG agar nantinya dia menjadi Kapolri?

Yang lebih menggelikan DPR juga siap mendukung BG untuk menjadi Wakapolri. Lalu bagaimana dengan publik? Apakah hal ini tidak menyakiti publik? Jika dipikir sederhana, kalau sampai BG benar-benar memangku jabatan sebagai Wakapolri bukankah menurunkan kepercayaan masyarakat pada institusi Polri? Ya mosok masyarakat menaruh kepercayaaan pada polri nantinya jika salah satu petinggi Polri secara historis pernah tersandung kasus korupsi? Kan nantinya juga menjadi efek yang negatif terhadap pemerintahan Jokowi karena mengijinkan orang yang tersandung kasus menjadi pejabat. Dan satu lagi, jika BG memang akan maju menjadi Wakapolri, nantinya publik akan mumbully habis-habisan si BG, bukankan ini ini harus mempunyai nyali yang kuat? Belum lama ini mantan presiden RI Megawati juga dijadikan bully an masyarakat terkait dengan pidatonya yang menyatakan bahwa presiden adalah kader partai. Sudah siapkan BG jadi bahan bully-an masyarakat? Saya rasa, pendapat ini mewakili beberapa elemen masyarakat, sebaiknya BG tidak usah maju sebagai calon Wakapolri mendampingi Komjen Badrodin Haiti. Negara ini negara demokrasi yang membebaskan rakyatnya berpendapat bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun