Mohon tunggu...
Ratih Nur Alfi
Ratih Nur Alfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rumah Adat Osing : Warisan Budaya Banyuwangi yang Unik dan Sarat Makna

16 September 2024   19:49 Diperbarui: 16 September 2024   20:01 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Rumah tradisional Suku Osing yang terletak di Desa Kemiren, Banyuwangi, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari rumah adat Jawa pada umumnya. Rumah Adat Osing, permata arsitektur tradisional dari Banyuwangi, Jawa Timur, adalah cerminan harmoni antara manusia dan alam. Dibangun dari kayu bendo dan cempaka pilihan, rumah-rumah ini berdiri kokoh tanpa paku, melainkan disatukan oleh pasak pipih yang dikenal sebagai paju. Setiap detailnya, dari bentuk hingga ornamen, mengandung filosofi mendalam yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Osing.

Orientasi yang Unik dan Filosofis
Salah satu ciri khas Rumah Adat Osing adalah orientasinya yang tidak sembarang. Arah hadap rumah ditentukan oleh hari kematian orang tua, sebuah tradisi yang menunjukkan penghormatan mendalam terhadap leluhur. Selain itu, larangan rumah menghadap gunung mencerminkan keyakinan masyarakat Osing tentang hubungan antara manusia dan alam semesta.

Tata Ruang yang Sakral
Pembagian ruang dalam rumah adat Osing menjadi bale, jrumah, dan pawon memiliki makna simbolis yang kuat. Bale sebagai ruang publik melambangkan interaksi sosial dan hubungan dengan dunia luar. Rumah sebagai ruang privat melambangkan kehidupan keluarga dan spiritualitas. Sementara itu, pawon sebagai pusat kegiatan domestik melambangkan hubungan manusia dengan alam, khususnya dalam hal penyediaan makanan.

Konstruksi yang Menggabungkan Estetika dan Fungsi
Konstruksi Rumah Adat Osing tidak hanya kokoh, tetapi juga indah. Penggunaan sistem tanding tanpa paku, ukiran-ukiran yang rumit, dan pemilihan material alami seperti kayu dan bambu menciptakan harmoni antara estetika dan fungsi. Setiap bagian dari rumah, dari tiang hingga atap, memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Rumah Adat Osing sebagai Cerminan Kehidupan Masyarakat
Rumah Adat Osing bukanlah sekadar bangunan fisik, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai, kepercayaan, dan cara hidup masyarakat Osing. Rumah ini adalah tempat di mana keluarga berkumpul, ritual adat dilakukan, dan hubungan sosial terjalin.

Pentingnya Melestarikan Rumah Adat Osing.
Melestarikan Rumah Adat Osing berarti menjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya. Rumah adat ini bukan hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai nilai-nilai luhur, melestarikan lingkungan, dan mengembangkan kreativitas.

Kesimpulan
Rumah Adat Osing adalah lebih dari sekadar tempat tinggal. Ini adalah sebuah karya seni, sebuah simbol identitas budaya, dan sebuah jendela ke dunia spiritual dan kosmologi masyarakat Osing. Dengan memahami makna yang terkandung di balik setiap detailnya, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya bangsa dan terinspirasi untuk melestarikannya.

Sumber : 

Noor, I. M. K., Siwalatri, N. K. A., dan Widiastuti. 2021. Konsep arsitektur rumah adat suku Osing di Desa Kemiren, Banyuwangi. Ruang Space. 8(2): 67-75.

Universitas Jember. 2022. ROS (Resonansi Osing). https://tamankebangsaan.unej.ac.id/ros. [Diakses pada 12 September 2024].

Zulfikar, F. 2020. Kearifan lokal dalam arsitektur rumah adat Osing sebagai sumber pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia. 3(1): 45-55.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun