Mohon tunggu...
Ratih Nahar
Ratih Nahar Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fak. Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dibalik Baunya Tersimpan Khasiatnya

27 Oktober 2013   19:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:58 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa nggak kenal petai? Lalapan yang enak rasanya tapi menyengat baunya. Mungkin sobat yang suka, tapi malu ya untuk mengatakannya. Pohon petai (Parkia speciosa) merupakan pohon tropika dari suku polong-polongan (Fabaceae), anak-suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di Nusantara bagian barat.

Kok petai bisa bau ya? Bau tak sedap merupakan ciri khas dari petai. Bau menusuk dari petai disebabkan asam amino yang terkandung di dalam biji pete. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur (S). Ketika terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau. Salah satu gas yang terbentuk dari unsur itu adalah gas H2S (hidrogen sulfida) yang terkenal sangat bau.

Emang sih baunya cukup tajam tajam, namun ternyata pete mengandung berbagai manfaat untuk kesehatan. Apa saja manfaat petai?

Banyak Khasiat

Kandungan petai terdiri dari 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Kandungan gula yang cukup tinggi membuat petai bermanfaat sebagai penambah energi. Penelitian juga menyebutkan bahwa dengan mengkonsumsi 2 porsi petai perhari dapat menambah suplai tenaga hingga 90 menit. Selain itu, petai mengandung vitamin B yang cukup tinggi. Vitamin B diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi. Oleh karenanya, beberapa atlet mengkonsumsi pete untuk menjaga vitalitas tubuh mereka.

Manfaat lain petai untuk mengatasi berbagai penyakit. Petai memiliki kalium yang tinggi tetapi rendah garam, sehingga pete dapat digunakan utnuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan stroke. Bahkan, menurut riset dalam “The New England Journal of Medicine” makan petai sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40%. Petai yang kaya serat dapat digunakan untuk mengatasi sembelit. Buah petai juga bermanfaat untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

Kiat mengurangi Bau

Bagi penyuka petai, bau petai sering mengganggu orang-orang di sekitarnya. Nah, meskipun tidak benar-benar bisa menghilangkan bau petai, ada beberapa tips untuk mengurangi bau petai:

·Rebus petai cukup lama sebelum diolah. Proses pemasakan dengan panas dapat dilakukan untuk mengurangi bau petai.

·Menggosok gigi setelah makan petai lalu gunakan mouthwash

·Makan mentimun setelah memakan petai dipercaya dapat menghilangkan bau petai

·Mengunyah sedikit kopi bubuk setelah makan petai

·Mengunyah beras setelah makan petai.

*Referensi dari berbagai sumber

*Sumber gambar : http://www.dreamstime.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun