Mohon tunggu...
Ratihka Gustiyana
Ratihka Gustiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif S1 jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, saya kerap berkontribusi dalam pembuatan buku-buku dan artikel ilmiah terkait pendidikan, saya gemar menulis dan mendesain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersama Melawan Bullying

24 Mei 2024   11:21 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying di lingkungan sekolah dasar merupakan masalah yang serius yang perlu mendapat perhatian dan tindakan yang cepat. Anak-anak di tingkat SD rentan terhadap perlakuan negatif dari teman sebaya, hal tersebut dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perkembangan sosial dan emosional mereka. Oleh karena itu, keberadaan bullying di sekolah harus ditolak secara bersama-sama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan penuh dengan kasih sayang.

Penting untuk melibatkan seluruh pihak terkait, mulai dari guru, orang tua, hingga siswa sendiri, dalam membangun kesadaran tentang bahaya dan dampak buruk dari bullying. Guru perlu terlibat aktif dalam mengenali tanda-tanda bullying, memberikan pemahaman tentang pentingnya menghargai perbedaan, serta memberikan dorongan yang positif kepada siswa untuk berani bersuara dan melaporkan kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.

Di samping itu, program-program pendidikan karakter juga perlu ditingkatkan di sekolah dasar. Anak-anak perlu diajarkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, kerjasama, dan menghormati perbedaan agar mereka terbiasa menjadikan lingkungan sekolah sebagai tempat yang aman dan penuh kasih sayang. Dengan adanya pembinaan karakter ini, diharapkan anak-anak dapat memiliki sikap yang positif dan menghargai keberagaman di sekitar mereka.

Orang tua juga memegang peranan penting dalam menekan angka bullying di sekolah. Mereka perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghormati orang lain, bahkan yang berbeda dari mereka. Orang tua juga perlu memberikan dukungan dan tanggung jawab kepada anak-anak agar mereka merasa nyaman untuk berbicara dan membagikan pengalaman mereka ketika menjumpai kasus bullying di sekolah.

Terakhir, seluruh pihak perlu bekerja sama untuk menghentikan siklus bullying. Jangan menjadi penonton apabila melihat kasus bullying terjadi. Sebaliknya, kita harus melakukan tindakan yang tepat, baik dengan memberikan dukungan kepada korban, melaporkan kasus bullying kepada pihak sekolah, maupun menyediakan ruang dialog untuk menyelesaikan konflik.

Dengan bersama-sama menolak bullying di sekolah dasar, kita dapat membentuk generasi emas yang tumbuh dengan nilai-nilai positif, menghormati setiap individu, dan memiliki empati terhadap sesama. Mari kita ajarkan anak-anak kita bahwa kekuatan sesungguhnya terletak pada kemampuan untuk saling menghormati dan bekerja sama, bukan mempermalukan atau menyakiti orang lain. Hentikan bullying di sekolah, dan luangkan waktu untuk mendengarkan, berempati, dan memberikan ruang bagi kasih sayang tumbuh di antara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun