Mohon tunggu...
Ratihka Gustiyana
Ratihka Gustiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif S1 jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, saya kerap berkontribusi dalam pembuatan buku-buku dan artikel ilmiah terkait pendidikan, saya gemar menulis dan mendesain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negatif Thingking Bisa Membuat Seseorang Lebih Bahagia

19 Mei 2024   08:33 Diperbarui: 19 Mei 2024   08:35 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah berpikir negatif memang dapat membuat seseorang lebih bahagia?

Pertanyaan ini mungkin akan terdengar paradoks bagi sebagian orang. Namun, jika dipahami dengan lebih mendalam, berpikir negatif dapat memiliki dampak positif dalam meningkatkan kebahagiaan seseorang.

Filosofi Epictetus, seorang filsuf Stoa, memberikan wawasan menarik mengenai hal ini. Epictetus pernah berkata, "Ketika saya melihat seseorang yang gelisah, saya bertanya-tanya, apa sih yang mereka inginkan? Jika seseorang tidak menginginkan sesuatu di luar kendalinya, mengapa mereka harus merasa gelisah?"

Pernyataan Epictetus ini mengungkapkan inti dari pemahaman berpikir negatif yang dapat membawa kebahagiaan. Kunci utamanya adalah memastikan apa yang kita pikirkan adalah hal-hal yang berada dalam kendali kita.

Seringkali, kita mencoba melihat segala sesuatu dengan cara yang terlalu positif. Kita cenderung memiliki harapan atau ekspektasi yang tidak realistis. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, kita akan merasa kecewa.

Salah satu manfaat utama dari berpikir negatif adalah kemampuannya untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Ketika seseorang mampu menerima bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai rencana, mereka lebih mampu merespons situasi dengan tenang dan berpikiran terbuka.

Selain itu, berpikir negatif juga dapat membantu kita menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Saat kemungkinan buruk itu terjadi, kita akan mampu untuk mengatasinya atau menerimanya. Dan jika kemungkinan buruk itu tidak terjadi, kita akan merasa lebih bahagia karena hal yang kita khawatirkan tidak terjadi.

Jadi, berpikir negatif yang tepat, dengan fokus pada hal-hal dalam kendali kita, dapat menjadi kunci untuk mencapai kebahagiaan. Dengan memahami dan menerapkan filosofi ini, kita dapat menemukan cara baru untuk menikmati hidup dengan lebih tenang dan terbebas dari kecemasan yang berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun