Mohon tunggu...
Hariatih rande
Hariatih rande Mohon Tunggu... Dosen - berdoa dan berusaha

berasal dari keluarga sederhana,anti diktator

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengangguran Pedesaan dan Orientasi Pembangunan di Bima

3 September 2020   23:08 Diperbarui: 3 September 2020   23:05 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan SMP, SMA, Mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan definisi pengangguran yaitu:

  • Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan.
  • Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan (BPS, 2001: 4).

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh negara berkembang salah satunya negara Indonesia. Di Indonesia pengangguran merupakan masalah yang sangat penting untuk diselesaikan mengingat angka atau besaran tingkat pengangguran yang mengalami kenaikan tiap tahunnya diikuti bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah 3 angkatan kerja Indonesia, Tingginya tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat membawa dampak negatif terhadap perekonomian negara tersebut. Dimana, pengangguran akan menjadi beban tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah, namun juga berdampak terhadap keluarga, lingkungan, dan lain sebagainya..

Masalah pengangguran tidak hanya dikota saja salah satu masalah yang serius yang kini melanda di perekonomian pedesaan, hal ini tidak hanya karena 80% penduduk Indonesia masih bertempat tinggal didesa, Bima salah satunya adalah daerah pemekaran yang hampir 20 tahun yang mempunyai dua kepemimpinan yaitu walikota dan Bupati, yang dimana sangat terbatas peluang kerja yang yang tersedia pada sector industry di kota Bima  sehingga berdampak pada permasalahan pengangguran pedesaan yang sangat sulit carikan jalan penyelesaiannya.

Dalam Periode 2001-2020 seharusnya ada peluang perbaikan pada sector ekonomi dipedesaan misalnya ketika pendapatan sector industry terhadap PDP meningkat ,ini berarti persentase tenaga kerja industry juga meningkat,  dan sebaliknya ketika sumbangan sector pertanian merosot yang diketahui terdapat dipedesaan maka persentase tenaga kerja juga menurun, sehingga terjadi penurunan produk aktivitas yang sangat jauh pada sector pertanian di pedesaan menjadi sulit di elakkan

Perekonomian desa adalah bagian dari pendapatan nasional yang dimana ketika berbicara tentang prekonomian desa pastinya tidak terlepas dengan masalah pengganguran dipedesaan, walaupun corak perekonomian desa sangat berbeda dengan prekonomian kota, tapi tidak berarti bahwa antara keduanya tidak saling berhubungan satu sama lain.

Di dalam kebijakan pemerintah pusat yang diketahui beberapa kali mengeluarkan kebijakan Impor dalam sector pertanian tentunya pasti mematahkan sistem perekonomian dipedesaan yang dimana kita ketahui sistem perekonomian dipedesaan bersumber dari pertanian hal ini tentunya akan berdampak sangat besar terhadap mata pencarian masyarakat pedesaan yang nota benenya rata-rata mata pencariannya dengan bertani, justru hal ini haruslah menjadi pemikiran dari pemerintah yang kita ketahui bahwa harga produk luar negeri jauh lebih murah dari pada produk pertanian local sehingga sangat berdampak pada sistem kemakmuran masyarakat di pedesaan .Di Bima pada umumnya lebih dominan ada pada sector pertaniannya seperti bawang yang sudah terkenal khasnya dari bima, kopi tambora dan hasil bahan pokok lainnya, tetapi tidak juga mampu ,meningkatkan kemakmuran masyarakat dipedesaan dikarenakan beberapa kebijakan pemerintah yang tidak ada kebrpihakkan terhadap masyarakat dipedesaan yang lebih dominan menjual hasil pertanian dari luar negeri dengan harga yang jauh lebih murah dari hasil pertanian dalam negeri/local disamping itu juga kurangnya SDM yang tidak mampu bagaimana mendistribusikan hasil pertaniannya. Malah kadang hasil pertaniannya terpaksa dijual murah untuk menutupi kerugiannya sehingga keuntungannnya kadang tidak ada dan juga oknum yang membeli jauh dibawah standar  imbasnya banyak yang gulung tikar dan terjadi pemiskinan dan pengangguran yang meningkat di pedesaan. Menanggapai hal tersebut pemerintah daerah harusnya lebih serius melihat kondisi sector pertanian yang mengalami dehidrasi dikarenakan  tidak ada keberpihakkan dalam mengatur harga yang layak untuk menunjang kemakmuran petani dibima, dengan mengemukakan hal itu tentu tidak berarti bahwa pemerintah selama ini tidak berusaha secara serius mengatasi persoalaan pengangguran pedesaan tetapi pemerintah hanya lebih berupaya selama ini menitik beratkan pada program-program yang manfaatnya tidak dirasakan oleh masyarakat atau bantuan pemerintah berupa pemberian sembako yang nota benenya membuat masyarakat menjadi malas dikarenakan hanya berfikir adanya bantuan pemerintah,tetapi yang menjadi konsen pemerintah bagaimana memperkecil angka pengangguran yang semakin hari semakin meningkat ditambah lagi kondisi virus corona yang banyak di PHK, dan kembali pulang kedesanya. Sehingga angka pengangguran di pedesaan semakin banyak.

Melihat hal tersebut diatas semakin meyakinkan kita bahwa persoalan pengangguran dipedesaan tidak akan mungkin dipecahkan hanya dengan program-program yang bersifat local dan parsial.sehingga memaksakan kita meninjau kembali orientasi pembangunan yang telah ditempu dalam beberapa decade ini,bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan keterkaitan persoalan pembangunan di pedesaan dengan persoalan pengangguran tidak bisa dipungkiri karena banyaknya pengangguran otomatis sistem pembangunan dalam suatu desa tersebut tidak akan berjalan, kita bisa melihat daerah yang rata-rata pekerja keras, dimana tingkat mobilitas perekonomiannya cepat dan orientasi pembangunannya sangat maju,

Walaupun masalah strategi pembangunan bukanlah persoalan sederhana, namun fenomena pengaangguran menjadi masalah keharusan untuk mencari strategi pembanagunan alternative yang lebih berorientasi kepada mereka yang berada lapisan bawah sehingga bagaimana menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat pedesaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun