Mohon tunggu...
Ratih dewi
Ratih dewi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Analis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

“Jobs fill your pocket, but adventures fill your soul.” – Jamie Lyn Beatty

Selanjutnya

Tutup

Trip

Geliat Wisata Bahari Tanah Kuning-Mangkupadi Diantara Konservasi dan Kawasan Industri

22 November 2024   10:58 Diperbarui: 22 November 2024   11:50 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gusung Karang Malingkit, Kalimantan Utara (Sumber: Kompak Perisai Bahari)

Laut biru jernih, pasir pantai putih, vegetasi cemara pantai, hamparan terumbu karang dengan berbagai macam ikan karang di dalamnya, jika beruntung dapat bertemu dengan sekumpulan lumba-lumba, penyu hijau yang berenang dan hiu paus yang mencari makan di bagan nelayan menjadi pesona wisata bahari di Desa Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Merupakan salah satu wisata pantai dan laut favorit wisatawan karena satu-satunya yang masih terjaga kondisi terumbu karangnya di Kalimantan Utara, yaitu karang malingkit di dalam Kawasan Konservasi Perairan di Wilayah Tanjung Palas Timur. 

Kawasan wisata Tanah Kuning-Mangkupadi dapat diakses melalui jalur darat dan laut. Dari Tarakan wisatawan dapat menggunakan transportasi speed boat reguler yang mengangkut penumpang sekali setiap harinya, perjalanan laut ditempuh selama 90 menit. Jika ingin menikmati perjalanan jalur darat dari Tanjung Selor berjarak sekitar 94 km dapat ditempuh kurang lebih 3 jam. Di dalam wisata pantai telah disediakan gazebo, pondokan, taman dan tempat bermain. Tidak perlu khawatir jika ingin menginap, telah tersedia pondokan di dalam kawasan wisata yang dikelola oleh kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) atau dapat mendirikan tenda kemah dengan izin pihak pengelola. Beberapa homestay dan penginapan ada yang menyediakan atraksi olah raga laut. Selain itu disepanjang Desa Tanah Kuning -- Mangkupadi terdapat rumah makan, warung barang kebutuhan sehari-hari, Puskesmas Tanah kuning dan Puskesmas Pembantu Mangkupadi, Polres Tanjung Palas Timur, serta tempat ibadah.


Berjarak kurang dari 15 km dengan Kawasan Konservasi Perairan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan melalui KEPMEN-KP No. 28 Tahun 2022 Tentang Kawasan Konservasi Perairan di Wilayah Tanjung Palas Timur. Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara ditunjuk untuk mengelola sebagai Taman di perairan. Taman sebagaimana dimaksud berfungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas keanekaragaman hayati. Dengan luas keseluruhan 24.581,97 Ha, yang terdiri atas: zona inti, zona pemanfaatan terbatas dan zona lain sesuai peruntukan kawasan berupa zona rehabilitasi. Selain itu Desa Tanah Kuning-Mangkupadi merupakan bagian dari poros akses menuju Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Tanah Kuning yang ditetapkan melalui PERPRES No. 56 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas PERPRES Nomor 3/2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.


Diantara dua kepentingan yang berbeda ini membutuhkan kebijakan pengelolaan pariwisata yang berpihak kepada masyarakat pesisir dengan tetap mengusung keberlanjutan ekosistem dan habitat di perairan. Pengelolaan ekowisata bahari dilakukan dengan konsep Community Based Tourism (CBT) yang berprinsip pada 3E yaitu:  Ekologi, Ekonomi dan Edukasi. Program berkelanjutan ini dilaksanakan dengan harapan masyarakat mampu mengelola kawasannya sebagai kawasan wisata yang mandiri. Keberadaan PSN Kawasan Industri Tanah Kuning mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar secara langsung dan tidak langsung. Kemudahan aksesibilitas mempengaruhi bertambahnya pengunjung wisata hal ini seharusnya dibarengi dengan peningkatan fasilitas penunjang lainnya termasuk sarana kebersihan, ketersediaan air bersih, dan listrik yang stabil. Untuk menjaga kawasan konservasi perairan diharapkan adanya papan informasi yang dapat mengedukasi pengelola, pemandu tur dan wisatawan agar tidak memasuki zona inti, tidak membuang sampah di laut, sehingga terjaga kondisi kawasan konservasi perairan. Pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM penting dilaksanakan di antaranya pelatihan dan sertifikasi selam bagi dive guide, pelatihan pembuatan souvenir ramah lingkungan dan pengolahan produk perikanan sebagai buah tangan wisatawan, pembuatan rumah ikan dan transplantasi terumbu karang buatan melibatkan kelompok masyarakat sebagai penyadartahuan konservasi, serta sosialisasi tata cara wisata di laut yang baik dan benar pada pengelola tempat wisata dan tour guide.


Kawasan pariwisata diapit di antara Kawasan Konservasi perairan dan Kawasan Industri dapat berjalan dengan baik melalui Integrasi pengelolaan marine eco-tourism yang baik dengan melibatkan berbagai stakeholder yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten melalui dinas-dinas terkait, BUMN dan Swasta, dan masyarakat sendiri menjadi kunci keberhasilan untuk tetap menjaga asa potensi wisata pantai dan laut di Desa Tanah Kuning-Mangkupadi yang berkelanjutan.

Wisata Tanah Kuning (Sumber: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/pantai_tanah_kuning)
Wisata Tanah Kuning (Sumber: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/pantai_tanah_kuning)

Kondisi Terumbu Karang di Perairan Tanjung Palas Timur, Kalimantan Utara (Sumber: Dokumen RZWP3K Kaltara)
Kondisi Terumbu Karang di Perairan Tanjung Palas Timur, Kalimantan Utara (Sumber: Dokumen RZWP3K Kaltara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun