Mohon tunggu...
Ratih QadartiAnjilni
Ratih QadartiAnjilni Mohon Tunggu... Dosen - Membaca dan Menulis

Dosen| Entrpreneur | Ibu

Selanjutnya

Tutup

Financial

SAK-EMKM, Kenapa Tidak?

13 Februari 2021   05:16 Diperbarui: 13 Februari 2021   05:27 2161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Februari 2020, anjilni. Pengabdian Kepada Masyarakat bidang Akuntansi Keuangan Dosen Universitas Pamulang kepada Produsen Cokelat ternama Heiko Food Kota Tangerang Selatan.

Mengenalkan standar akuntansi bukan hal yang mudah, apalagi untuk menjadikannya suatu budaya atau kebiasaan menerapkan pencatatan akuntansi yang sesuai dengan kaidah akuntansi entitas itu sendiri. 

mengapa harus sesuai standar akuntansi UMKM? bukankah pencatatan keluar masuk kas saja cukup? ini pertanyaan yang umum sering ditanyakan pelaku UMKM. 

begini, akuntansi itu merupakan suatu sistem, siklus yang pola aturannya telah terstandarisasi bukan hanya standar nasional tapi juga internasional. hasil dari akuntansi adalah laporan keuangan, laporan keuangan merupakan bahasa yang menjawab pertanyaan apakah suatu usaha dikatakan baik atau tidak, apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dilanjutkan. Nah untuk standar itu sendiri, standar adalah bahasa persatuan para pemakai laporan keuangan. jadi jika kamu orang amerika usaha kamu di amerika, maka laporan keuangan yang digunakan bukan standar akuntansi indonesia, melainkan standar akuntansi yang digunakan di amerika, bukan hanya karena satuan mata uang yang digunakan, tetapi juga pengukuran, penyajian dan lain lain pada laporan keuangan tersebut, dan pengguna laporan di Amerika, hanya mengerti standar akuntansi yang digunakan di negara mereka.   

contoh praktis, jika yang rata-rata UMKM maksud laporan keuangan adalah sebatas pencatatan keluar masuk uang, maka penulis yakinkan bahwa kas saat defisit belum tentu usaha UKM tersebut rugi, begitupun sebaliknya. saat keuangan kondisi surplus belum tentu usaha UKM itu dalam kondisi untung. kondisi tersebut dapat diceritakan jika kita memiliki minimal laporan keuangan yang lengkap seperti yang diatur dalam SAK-EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah). banyak laba dan rugi yang semu atau belum diakui jika laporan yang kita sajikan sebatas keluar masuk kas. atau jika kamu ke bank, dengan berharap mendapat pendanaan, kemudian hanya menunjukan catatan keluar masuk kas, penulis jamin tidak akan diproses atau dokumen dikembalikan. ini pernah terjadi. bukan karena mereka jahat, tapi karena mereka tidak mengerti atau tidak dapat membaca, mengerti apa yang kamu berikan tersebut. komunikasi tentang bisnis kamu melalui bahasa laporan keuangan akan terputus atau tidak terconnect kepada para banker atau pembaca laporan keuangan pada umumnya. karena mereka hanya mengerti yang sesuai standar atau yang mereka pelajari.
 
untuk itu, Dosen Universitas Pamulang Tangerang Selatan Banten, Ratih Qadarti Anjilni bersama dengan Effriyanti, Listiya Ike dan Harry Barli tak henti-hentinya selalu memperkenalkan, membantu dan mendampingi UMKM se Tangerang Selatan yang merupakan binaan Rumah Pemberdayaan Masyarakat Institute untuk menjadikannya standar akuntansi yang bankable menjadi suatu kebiasaan yang dapat mereka susun pada usaha mereka. 

Untuk pendampingan penyusunan laporan keuanagan yang sesuai SAK-EMKM selama 3 bulan pada semester ini, dilakukan kepada UKM Tangsel ibu Hesti Widyo Asih, pemilik merek Hei Choco dari rumah produksi cokelat Heiko Food. produsen cokelat yang sudah bermitra dengan banyak instans tersebut seperti Bank Indonesia, layak dibantu untuk menjadikan usahanya bonafit. sebelumnya Heiko food sudah menggunakan aplikasi pencatatan keuangan, namun tenaga pendamping menemukan banyak kekurangan. diantaranya, Hanya Laporan Laba-Rugi disajikan, sementara dalam Dalam ED SAK EMKM, Laporan keuangan entitas terdiri dari: (a) laporan posisi keuangan, (b) laporan laba rugi, dan (c) catatan atas laporan keuangan. karena untuk menjawab kebutuhan pengambilan keputusan suatu bisnis. Minimal diperlukan laporan keuangan lain seperti laporan posisi keuangan untuk menjawab posisi kekayaan Heiko Food per periode tertentu. Entitas lain seperti bank, investor dan fiskus pajak juga memerlukan laporan keuangan yang bukan hanya laporan laba rugi. Tapi juga laporan posisi keuangan. kemudian kekurangan lainnya output pada sistem tersebut yaitu Laporan annual reportnya Belum Mewakili Kekayaan Heiko Food, Laporan Belum Menggambarkan Kondisi Aliran Kas Yang Sebenarnya, Luaran Belum Menggambarkan Kenaikan atau Penurunan Modal Usaha Modal usaha yang telah dikeluarkan heiko food dan Laba masih sangat terlihat Semu. 

Tenaga pendamping berusaha memperbaiki laporan keuangan yang dimiliki Heiko food. Dengan data yang ada, dilengkapi dan disusun kembali menggunakan aplikasi SI APIK. SI APIK digunakan agar Heiko Food juga dapat menerapkan pada usahanya. Selain itu SI APIK satu-satunya aplikasi yang telah terstandarisasi SAK-EMKM. Setelah dilakukan penyusunan kembali laporan keuangan yang bankable dan sesuai SAK-EMKM, banyak data baru yang ditemukan.

Heiko food sudah sangat baik melakukan pencatatan, sudah selangkah lebih maju dan disiplin dalam mencatat pembukuan, namun penerapan yang sesuai standar akuntansi UMKM perlu tratment khusus dan berkelanjutan. 

Penulis: Ratih Q Anjilni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun