Mohon tunggu...
Ratih WandanyPutri
Ratih WandanyPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap tersenyum

Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banca'an Tolak Bala Menghindari Virus Covid-19

7 Agustus 2021   12:27 Diperbarui: 7 Agustus 2021   13:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepercayaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, khususnya masyarakat Jawa sejalan dengan jumlah umat yang melaksanakan ritual-ritual tertentu dengan khidmat adalah sebuah perwujudan terhadap suatu keyakinan dan interaksi antara manusia (umat) dengan entitas tertentu yang mereka sebut dengan suatu yang sakral. Salah satunya adalah ritual banca'an. Banca'an merupakan sebuah sarana atau perantara yang dilakukan seseorang untuk berkomunikasi dengan objek tertentu yang dianggap suci. Pelaksanaan ritual banca'an ini memiliki makna sosial yang amat tinggi. Dimana sebagian pelakunya ada yang sadar bahwa ini adalah "perintah" atau tuntutan dan atas keyakinannya, tetapi ada juga yang melaksanakannya karena sudah menjadi tradisi atau kebiasan anggota masyarakatnya.

Dalam hal ini penulis mencoba merelevansikannya dengan yang ada dilingkungan sekitar yaitu ritual banca'an tolak balak yang dilakukan oleh masyarakat desa Sidokare kabupaten Nganjuk di masa pandemi covid-19.

Menurut istilahnya 'tolak bala' yang terdiri dari dua kata yaitu 'tolak' dan 'bala'. 'Tolak' berarti penolakan; usaha untuk menghindari, menangkal, sedangkan 'bala' berarti bahaya yang datang tiba-tiba.Banca'an tolak bala ini merupakan salah satu ritual yang bertujuan untuk menolak mara bahaya.

Yang mana banca'an tolak balak ini diselenggarakan pada setiap RT/RW yang diikuti oleh warga setempat di pertigaan atau perempatan jalan,dimana Banca'an tolak balak ini berupa nasi serta urap ayam kampung,selain itu juga menyiapkan jenang sebanyak 7 dengan warna yang berbeda-beda (jenang Pitung werno) Yang dibungkus dengan daun pisang.

 Serangkaian ritual banca'an tolak balak  dilakukan dengan memanjatkan doa dalam bahasa Jawa yang dipimpin oleh satu orang yang dianggap sesepuh di desa tersebut sebagai (tukang tanduk) atau orang yang memimpin banca'an tolak balak.Dari serangkaian doa yang dipanjatkan dalam banca'an tolak balak ini dipercaya mampu membuat warga masyarakat desa Sidokare terhindar dari paparan virus corona dan mengusir virus Corona sehingga membuat virus Corona cepat hilang dan berakhir.

Dengan diadakannya kegiatan banca'an tolak balak yang dilakukan oleh masyarakat desa Sidokare sebagai upaya agar terhindar dari paparan virus covid-19 dan pandemi virus covid-19 cepat berakhir merupakan sistem kepercayaan yang dilakukan oleh masyarakat desa Sidokare untuk meletakkan segala harapan dan keadaan hidup kepada entitas yang dianggapnya lebih tinggi (Allah) untuk berlindung dari segala mara bahaya.Dimana hal tersebut bisa jadi suatu nilai moril yang mungkin menjadi ciri khas bagi masyarakat desa Sidokare dan tidak bisa ditemukan di aliran kepercayaan pada masyarakat di desa lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun