Mohon tunggu...
Ratih Rachma Kurnia
Ratih Rachma Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Magister Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahanan Energi untuk Mendukung Pertahanan Negara Swedia

12 Mei 2023   11:51 Diperbarui: 12 Mei 2023   11:52 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Energi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Penggunaan energi berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, tetapi terdapat berbagai masalah seperti pasokan sumber energi yang tidak mencukupi, pasokan energi yang tidak pasti, harga energi yang tinggi, dan polusi lingkungan akibat produksi, distribusi, dan penggunaan energi. Keamanan energi adalah ketersediaan energi yang tidak terputus dalam berbagai bentuk, dalam jumlah yang cukup, dan dengan harga terjangkau, tanpa dampak yang tidak dapat diterima atau ireversibel pada lingkungan dan perekonomian. Kegagalan dalam memenuhi keamanan energi dapat berdampak buruk pada perkembangan ekonomi dan sosial serta memenuhi kebutuhan dasar konsumen. Krisis energi saat ini merupakan tantangan besar bagi negara, perusahaan energi, dan konsumen listrik sehingga regulator harga energi memainkan peran besar dalam menstabilkan pasar energi.

Keamanan energi adalah hal yang harus dimiliki oleh suatu negara, termasuk Swedia, yang dalam beberapa tahun terakhir merasa keamanan energinya terganggu, meskipun relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara lain di wilayah Eropa. Sebagai contoh, Swedia adalah sebuah negara di Eropa Utara dengan sistem pemerintahan demokrasi parlementer yang dipimpin oleh perdana menteri. Populasi Swedia pada akhir 2021 adalah 10.415.811 jiwa dengan luas wilayah 408.150 km2 dan kondisi geografis yang terdiri dari sebagian besar hutan produktif dan lahan pertanian. Swedia memimpin upaya global dalam ekonomi rendah karbon dengan penggunaan bahan bakar fosil terendah di antara negara anggota IEA. Namun, Swedia masih perlu memastikan penurunan emisi dan mempertahankan pasokan listrik yang stabil selama transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan. Kebijakan dan tindakan yang tepat di sektor energi dan ekonomi diperlukan untuk menciptakan pasokan energi yang berfungsi dengan baik dan kompetitif serta menjaga keamanan pasokan energi Swedia untuk berkontribusi pada sistem energi global yang berkelanjutan.

Swedia memiliki prevalensi kemiskinan energi yang rendah dengan sekitar 2,3% penduduk tidak mampu mempertahankan rumah mereka tetap hangat dan sekitar 2,2% penduduk memiliki tunggakan tagihan listrik. Namun, rendahnya prevalensi kemiskinan energi tidak mengurangi kesulitan yang dialami oleh rumah tangga yang terkena dampak, yang justru berisiko mengalami beban ganda karena mereka menjadi miskin energi tanpa disadari. Di Swedia, kemiskinan energi terutama berpusat pada keamanan pasokan untuk menghindari situasi kelangkaan listrik serta pemadaman listrik, karena kedua jenis kelangkaan tersebut cenderung memiliki dampak yang lebih besar pada rumah tangga rentan. Kemiskinan energi juga memiliki dampak buruk pada kesehatan keluarga yang tinggal di negara dengan tingkat kemiskinan energi rendah seperti Swedia. Oleh karena itu, inovasi dalam mendistribusikan energi secara efektif dan efisien menjadi sangat penting.

Swedia berhasil beralih ke energi terbarukan dan mengembangkan sumber energi yang tersedia untuk mencapai kemandirian energi. Tujuan ini didukung oleh Uni Eropa dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.Kebijakan energi Swedia difokuskan pada efisiensi energi dengan beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan seperti penggunaan listrik dan pemanasan distrik yang berkelanjutan. Swedia memberikan peringatan dini mengenai pasokan gas akibat penghentian pasokan gas dari Rusia sebagai pembalasan embargo ekonomi oleh Uni Eropa. Krisis energi yang terjadi sangat mempengaruhi aspek ekonomi negara, dan harga kebutuhan pokok masyarakat akan meningkat. Terlebih pada musim dingin, kebutuhan akan energi meningkat tajam karena penggunaan pemanas menjadi kebutuhan dasar masyarakat saat itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun