Ini tentang sebuah cerita seorang gadis yang sejak kecil ditinggalkan oleh ayahnya. Sebuah kisah tentang patahnya sayapnya juga patah hatinya karena keluarganya yang tidak harmonis. Kisah ini di alami oleh seorang anak bernama Rasta.Â
Sejak usia 3 tahun Rasta ditinggal pergi bekerja oleh ibunya ke luar negri. Dan Rasta pun di asuh oleh neneknya. Saat itu, terlihat masih sangat kecil dan imut, Rasta yang masih sangat polos belum mengerti apa-apa .Â
Suatu ketika, Rasta sedang bermain bersama neneknya dan pada saat itu juga ayahnya berpamitan untuk pergi bekerja. Rasta yang mungil meng iyakan pamitan sang ayah namun dalam hati kecilnya ia merasa sedih, sehingga tiba-tiba ia minta dipangku oleh sang nenek dan pada saat itu juga akhirnya Rasta mulai menangisi ayahnya.
 Entah mengapa Gadis itu rasanya sangat sedih, ia merasa tidak akan menemui ayahnya lagi.
 nenek yang memangku cucunya itu pun merasakan kesedihan juga. Sang nenek berusaha menenangkan cucunya sambil mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
 saat itu juga Rasta mulai tenang dari tangisannya tadi. Sang nenek pun berusaha menghibur cucunya dengan mengajaknya pergi bermain kembali.Â
 hingga pada akhirnya saat malam tiba, ayahnya Rasta tak kunjung pulang dan nenek pun mulai khawatir ,Rasta pun terus mencari ayahnya. Mendengar Rasta menangis nenek pun berusaha menenangkannya kembali. Nenek berusaha untuk menyuruh Rasta tidur dan meyakinkan bahwa saat Rasta , ayahnya sudah kembali.
 Rasta yang sangat penurut mendengarkan kata Sang nenek. Iya percaya dengan apa yang dikatakan oleh neneknya. Akhirnya rasa pun tertidur dengan sangat pulas.
 ketika Rasta sudah tertidur nenek pun mencoba untuk menelpon ayahnya, dan sang nenek juga menelpon Ibu Rasta tetapi yang didapati adalah kosong ayah dan ibu Rasta tidak mengangkat telepon nenek. Nenek pun juga merasa khawatir.
Tiga hari kemudian, ibu Rasta yang berada di luar negri menelpon neneknya, dan justru menanyakan tentang keberadaan ayah Rasta. Nenek pun juga merasa bingung kemana perginya anak mantunya itu.
Ibu Rasta : '' Nek,apa tidak ada kabar mengenai ayah Rasta? ''