Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu yang Berkisah

23 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang teduh jauh dari keluh
Pada kedalaman aku berkisah
yang memerah di jantung pagi
jadi topeng pelangi di hitam yang tersembunyi

Di meja persinggahan sepi
sebotol anggur dingin sudah kelu lebih dahulu
terlalu lama tidak kita nikmati
Tapi kita akan sama seperti dulu

Kita saling menuturkan waktu
aku mengisahkan jarak
dan kau mengisahkan pilu
Siang makin berderak

Orang orang hanya pamer keagungan
Segala cerita itu khatam pada jarak berjenjang
Dituturkan pada kedalaman yang kau kisahkan
Selamat jalan pada suatu hari yang panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun