Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembara Hati

21 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan pada suatu senja
Isakan menderu, dendam  tak berdaya
Apakah ini pelukan hangatnya semesta?
Ketika air mata bercucuran melekat
Masih tak jua kupahami lidah terikat

Rasa sesak di dada terbelah oleh haru
Membawa hanyut sampah rindu
dan sisa-sisa denyut nadi membiru
yang kemarin menggenangi sungai kenangan
dan tenggelam dalam palung  kegelapan

Apakah ini kedipan matamu Kekasih?
Sungguh, aku ingin kembali berserah
Dalam pelukan-Mu berpasrah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun