Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengarkanlah Degup Ini

2 Desember 2024   10:02 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:14 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit awal Desember yang pagi

Ketika angin menjentikkan jarinya
Bunga-bunga melagukan kidung
Para kumbang bermazmur
Menghibur kupu-kupu tua yang tak lagi utuh sayapnya

Kulihat setitik cahaya di pagi yang enggan terbit hari ini
Mungkin Engkau pun berdiam hening sunyi di balik awan itu

Dengarkanlah degup ini, Kekasih
Jika aku adalah laut, maka Engkaulah pantai. Kepada-Mu aku kan selalu menuju...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun