Pagi yang pucat pasi
Rupanya langit tak kuasa menahan tangis
Kembangkan payung lagi ya
Kita jemput hujan yang senja
Duhai puan,
Seperti cinta kita yang telah senja
namun tidak jingga
Sarat kelabu pun berwarna abu-abu
Tapi tuan,
Engkau adalah pena bagiku
Dengan tinta saripati rindu
Yang takkan pernah kemarau
Sejak mula mata kita bertemu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!