Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Kita Sendiri

14 November 2024   10:20 Diperbarui: 14 November 2024   10:28 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti serpihan kaca, kata berhamburan di lantai, usai pesta,
sisanya hanya lengang yang lebih senyap dari biasanya
Tak menyisakan apa - apa selain luka yang bertambah dalamnya
Tapi dengan luka itu toh bisa membangun dunia kita sendiri
Dengan begitu banyak kepedihan di pedalaman
Di kolong jembatan pun petani yang kekurangan pangan, betapa fana dunia ini
Apakah kita masih punya arti di tengah jutaan tahun semesta?
Kita kembali bertemu
Meredam rindu yang hampir kelam lalu malam
kemudian pagi dan kita terkoyak jarak,
terjajah sepi lagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun