Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabut Semu

9 November 2024   10:01 Diperbarui: 9 November 2024   10:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit berawan
Pandangan mataku berkabut
Bersembunyi di keheningan napas-napas kehidupan

Nyatanya, kamu hanyalah kabut semu yang datang dan pergi tanpa prediksi
Menebarkan aroma tak bernama
Menebarkan gigil tak bernyawa
Jatuh menghujani malam terakhir

Aku hanya menunggu
Sebagai saksi yang selalu menebar indahmu.
Diantara yang nyata - nyata ada tiada
Menjelma sebutan yang tidak tiap akal mampu menerima
Menjadikanmu cinta pada tiap anjangsana senja 

Menuai usia menuju purna   ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun