Langit berawan
Pandangan mataku berkabut
Bersembunyi di keheningan napas-napas kehidupan
Nyatanya, kamu hanyalah kabut semu yang datang dan pergi tanpa prediksi
Menebarkan aroma tak bernama
Menebarkan gigil tak bernyawa
Jatuh menghujani malam terakhir
Aku hanya menunggu
Sebagai saksi yang selalu menebar indahmu.
Diantara yang nyata - nyata ada tiada
Menjelma sebutan yang tidak tiap akal mampu menerima
Menjadikanmu cinta pada tiap anjangsana senja
Menuai usia menuju purna ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H