Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersemat di Jantung Hari Tanpa Jeda

2 November 2024   10:01 Diperbarui: 2 November 2024   13:42 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di suatu pagi yang berangkat
Di halaman rumahku
Tumbuh harum bunga melati
Kusimpan dekat dengan kerinduan
Putih terkasih
Putih kelopak
Kau pasti suka

Karna kau adalah bait puisi yang tak terbacakan
Kau yang ada tapi tiada
Tertawalah
Biarkan aku layu di sudut hampa ini

Menatap senja di jalan sesama
Menyulam waktu tak berdentang dari sepi ke sepi
Selamanya aku tersemat di jantung hari tanpa jeda.
Saat kau mengintip senja dari beranda rumah tetangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun