Di suatu pagi yang berangkat
Di halaman rumahku
Tumbuh harum bunga melati
Kusimpan dekat dengan kerinduan
Putih terkasih
Putih kelopak
Kau pasti suka
Karna kau adalah bait puisi yang tak terbacakan
Kau yang ada tapi tiada
Tertawalah
Biarkan aku layu di sudut hampa ini
Menatap senja di jalan sesama
Menyulam waktu tak berdentang dari sepi ke sepi
Selamanya aku tersemat di jantung hari tanpa jeda.
Saat kau mengintip senja dari beranda rumah tetangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H