Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ujung Waktuku

24 Oktober 2024   04:40 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam - malamku hanya
kuhabiskan untuk merajut mimpi
yang mungkin tak kan pernah nyata

Menganyam benang harap
yang masih tersisa
dan berlari mencarimu
dengan sisa semangat
yang masih aku punya

Dan di ujung pagi
Untaian doaku menutup malam penyiksaanku
Semoga, kau mampu mendengar jeritan sukmaku
yang tak henti memanggilmu
dalam rintih pedih

Dan semoga
Meski hanya sekejap di ujung waktuku
Aku dapat memelukmu
Menyentuh wajahmu
Dan mengatakan
tentang rasaku
juga tentang rinduku
yang tak pernah pudar, untukmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun