Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jelaga Rindu

17 Oktober 2024   10:24 Diperbarui: 17 Oktober 2024   11:08 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kunikmati lara ini sendiri
Kutapaki hariku dalam duka
Berteman dengan bayangmu
yang tak pernah mau pergi
dari ceruk hatiku

Di lekuk lentik bulu matamu, syairku bertumpuk melebat ke degup - degup kecil jelaga rindu
Menggenangi syahdu alun lirih piano bisu
Mendenting
Menyapamu pelan tak bertempo
lalu jatuh perlahan di meja kayu

Wahai engkau pelumpuh hatiku
Tidakkah engkau letih
setiap waktu berlari di benakku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun