Di mata air tidak ada airmata
Ketika granit hitam kian terjal menghujam aliran sungai
Tapi deretan Pinus hijau lembut menyentuh mata
Mengecup keningku seolah menegaskan semuanya akan selalu baik baik saja
Aku rindu padamu semesta
Setelah terik perjalanan ini kian menghisap jiwa
Menghasut nurani untuk selalu apatis
Tak ada senyum
Tak perlu ikhlas
Tak mungkin kembali lagi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!