Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekerat Hati

4 Oktober 2024   10:36 Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau menilik hatiku ketika lara menyapamu
Kau tembangkan elegi luka hati
tatkala senja menyentuh cakrawala

Mengajakku
terseok menapaki malam
tertatih menggapai pagi
memeluk dukamu dengan kasihku
menyesap pahitmu dengan manis senyumku
dan membasuh lukamu dengan air mataku

Kau tak tahu
Selembar ketulusan kubentangkan
untuk pijakan kakimu melangkah
Sehelai kain kesetiaan
kukalungkan di lehermu
Dan
Sekerat hati kutitipkan
di palung jiwamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun