Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal Pagi di Oktober

1 Oktober 2024   10:30 Diperbarui: 3 Oktober 2024   13:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat datang Oktober
Pagimu mendung tak mengapa
Karena kuncup bunga di lubuk hatiku mekar merona
Serupa denyut nadi yang menghujani kebekuan kemarau musim lalu

Penuh khidmat hati bersyukur
Pada semesta menjelma harapan
Riang kicauan burung gereja
Serupa nada tersenyum hangat

Bertegur sapa tak sekedar lewat
Dengan wajah dihiasi senyum
Diiringi anggukan kepala
Oh indahnya sepenggal pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun