Angin timur berbisik
di antara pucuk - pucuk pinus
menyenandungkan elegi luka hati
ketika aku duduk
menikmati senjaku sendirian
Senja makin terang
gemericik air membawa perih
mengoyak batinku
ketika angin bercerita tentangmu
Aku terhenyak melihat benak
menyuguhkan bayangmu
dan di antara derai air mataku
lirih ku berbisik
...aku selalu merindukanmu, ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!