Makin pongah dalam senyum sinis
Kian terbahak-bahak melihatku layu
Hati perempuan ini telah menjelma seperti karang
Kian kokoh diterpa ombak, tegar berdiri hingga akhir masa
Air matanya telah habis menggedor tahta semesta
Hingga karma terbangun khidmat
Setelah terik perjalanan ini kian menghisap jiwa
Menghasut nurani untuk selalu apatis
Tak ada senyum
Tak perlu ikhlas
Tak mungkin kembali lagi...
Menjauhlah, aku ikhlas...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!