Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu yang Menganggapku Tiada

20 September 2024   11:27 Diperbarui: 20 September 2024   11:29 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Makin pongah dalam senyum sinis
Kian terbahak-bahak melihatku layu

Hati perempuan ini telah menjelma seperti karang
Kian kokoh diterpa ombak, tegar berdiri hingga akhir masa

Air matanya telah habis menggedor tahta semesta
Hingga karma terbangun khidmat

Setelah terik perjalanan ini kian menghisap jiwa
Menghasut nurani untuk selalu apatis
Tak ada senyum
Tak perlu ikhlas
Tak mungkin kembali lagi...

Menjauhlah, aku ikhlas...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun