Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semacam Epitaf

16 September 2024   00:39 Diperbarui: 16 September 2024   03:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Irama semesta melesapkan jiwa
Alunan nadanya menarik hati
Melagukan rasa yang tersisa
Menembus batas perigi malam

Selamat malam luka

Tak perlu ingkari rasa
Karna air mata telah lupa perih
Dan kelam bersikeras untuk tinggal

Peluk saja jiwamu sendiri
Cukuplah hati tergugu pilu

Kenangan mati berdiri
Dihempas janji tak tahu malu

Fana tak mampu diingkari

Tapi jiwa punya kehendak ilahi

Aku kuat dan selalu akan kuat
Kamu bukan apa apa bagiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun