Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan yang Sia - sia

12 September 2024   20:54 Diperbarui: 12 September 2024   21:02 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam kian beku
Dingin tak kenal siapa - siapa

Tersentak hujan deras memecah sunyi
Rinainya menghujam hingga ke palung hati para pencari makna
Tidak lama tapi cukup membasahi perih
Meluruhkan gelisah tentang diam

Sudah cukup semua kepahitan
Kata kata tak berjiwa tiada makna
Sinis senyum menjilat
Semuanya memuakkan

Tak ada lagi cinta hujan
Telah usang segala kenangan
Simpan semua kiasan tak perlu
Karena hidup tak kenal kamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun