Bibirku terlalu manis
untuk berbicara dusta,
meskipun tiada henti
menuntut sekedar perhatian semu.
Dan ketika kata-kata lama mati di lidah,
melodi baru menyeruak dari hati ini
Tak ada yang berencana
Tak ada yang membebani
Kala semesta mempertemukan kita
Kamu dengan segala kecewamu
Aku dengan segala kebodohanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!