Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Memiliki

10 September 2024   10:59 Diperbarui: 10 September 2024   11:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Subuh yang beku dalam tangis
Meretakkan harapan perempuan
Menginjak harga sekerat rasa
Lewat angin musim hujan yang bengis dan congkak

Ke mana rasa tulus berpihak
Di mana kisah sayang kemarin
Saat sekedar perhatian dipertanyakan kesungguhannya
Saat itu pula angkuh membisu
tak peduli tetap abai menusuk jantung

Mestinya diri sadari
Untuk bangkit dan pergi
meninggalkannya
Karena jiwa tak layak perih
Demi hati yang penuh cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun